Membangun Indonesia melalui PJJ yang menyenangkan

 


Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

Sudah 75 tahun Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya setelah berabad-abad para putra-putra berjuang melawan penjajah sampai titik darah penghabisan . Di usianya yang sudah matang ini ternyata harus menghadapi pandemiCovid 19(Penyakit Virus Corona 19)yang dampaknya meluas di belahan bumi dan meluluhlantakkan kehidupan umat manusia di berbagai sektor / bidang. Dunia pendidikan yang notabene sebagai penerus peradaban suatu bangsa pun harus berjibaku dalam menghadapi pandemi ini. Bagaimana upaya dalam pendidikan untuk membentuk manusia seutuhnya, demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).     Bukan hanya cerdas secara intelegensi tapi juga yang berkarakter (dan berakhlak mulia (akhlaqul karimah). 

 

Usia generasi yang sedang duduk di bangku sekolah sampai kuliah termasuk generasi Z (lahir 1995-2010) dan generasi alpha (lahir 2011-2024) dan berada di jaman Revolusi 4.0. Poster Dirgahayu ke 75 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas, penulis ambil dari tugas si bungsu kami yang masih kelas 6 SD. Salah satu produk literasi digital Generasi Z.  Menurut Data statistik (hasil survei APJII = Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, urutan kelima sebanyak 143,26 juta (per Maret 2019). Namun tidak semua usia fasilitas anak sekolah di Indonesia bisa mengakses internet tersebut, apalagi di daerah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang berada di daerah terpencil atau kepulauan yang sulit dicapai.  

 

Sejak diberlakukan WFH (Work From Home) 16 Maret 2020, mau tidak mau Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus disiapkan. Sejak dikeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Mentri pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mempersiapkan Pembelajaran dan Kurikulum di Masa Pandemi. Di Bincang Sore Chanel Kemdikbud, melalui Sekjen Bapak Ainun Naim disampaikan selama beberapa tahun pelajaran saat ini bagi zona hijau dan kuning (ada 43%) yang mendukung untuk menyelenggarakan tatap muka(luring)dengan prosedur protokol kesehatan, tentunya dengan koordinasi Pemda dan sekolah setempat. Zona merah (57%) tetap melaksanakan PJJ.   Disampaikan pula oleh Bapak Toto Suprayitno (Kabalitbang dan Perbukuan), sesuai Undang -Undang No 4 tentang pembeljaran di masa pandemik tidak mengejar ketuntasan Kurikulum, tapi disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Sekolah boleh menentukan Pemetaan Kurikulum ,, memilih Kompetensi yang  mendesak / diperlukan.

Menurut Prof. Richardus Eko Indrajit, di chanel youtube Ekoji sesi 59, cara merancang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang baik sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan instruksional pembelajaran (ITujuan nstruksional).  

Tujuan atau kompetensi apa yang ingin dicapai peserta didik setelah proses akhir PJJ justru pertama kali ditentukan dan diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan terhadap peserta didiknya. Hal ini sesuai dengan konsep Merdeka Belajar Mentri Pendidikan   

 

2. Mengidentifikasi cara mengukur keefektifan pembelajaran (Identify Performance Indicationis and Evaluation Method (s).  

Menetapkan cara untuk mengukur apakah tujuan instruksional pembelajaran tercapai atau belum. Bagaimana cara uji tes dan metode evaluasinya seperti apa. Jika guru merasa kesulitan untuk mengukurnya berarti tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru tersebut kurang realistis dan rasional, sehingga guru harus merevisi tujuan pembelajarannya.

      

3. Kegiatan Tetapkan Tahap Pembelajaran (Melakukan Instruksional  Analisis)

Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran, bagaimana tahap kegiatan pembelajarannya. Yang perlu diperhatikan oleh guru adalah bahwa terdapat perbedaan antara PJJ dengan pembelajaran tatap muka yaitu pada saat PJJ, guru dan siswa tidak bisa bertahan selama beberapa jam menatap layar hp / laptop dan telinga akan terasa panas mendengarkan penjelasan lewat hp. Sehingga, guru harus berpatokan pada prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan dan tidak memberatkan.

 

4. Mengidentifikasi tingkah laku dan peserta didik (Identify Entry Behaviors and LeanersCharacteristics)) 

Langkah selanjutnya guru sudah mengenal dan melihat seperti apa yang peserta didiknya. Di PJJ apa saja kesulitannya, punya akses internet gak. Sampai mana pengetahuannya, sehingga bisa ditentukan langkah apa yang harus dilakukan.

 

 5. Menyusun strategi pembelajaran (Select and Develope Instructional Strategy) 

Merupakan tahapan / alur kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam PJJ, kita dapat memilih model pembelajaran apa, misalnya sesi 1Project Base Learning, sesi ke-2 webinar biasa dsb. Bisa juga menggunakanFlipped Classroom, Online Colaborative Learning, Experential Learning, Gamification. Selanjutnya membuat bahan ajar. Guru dapat membuat dan mengembangkan bahan ajar sendiri maupun menggunakan bahan ajar yang sudah ada (dari komunitas / MGMP) atau browsing maupun modifikasi dari kekurangan.


6. melakukan review / refleksi (Review The Effectiveness of Strategy and Approach)

Dalam PJJ reviu atau refleksi keefektifan dilakukan setiap minggu untuk dievaluasi apakah efektif atau tidak. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan mencapai tujuan pembelajarannya atau tidak.

Kami bersyukur, wilayah sekolah kami termasuk zona hijau-kuning bukan zona merah.Hasil koordinasi dengan Pemda dan Dinas Kebudayaan serta sekolah dilakukan PJJ. Walau banyak kendalayang ada, seperti tidak semua peserta didik punya hp android dan kuota. Langkah awal sekolah kami mengadakan In House Training (IHT), membahas skenario mana yang akan kita pilih. Kami sebagai pendidik harus belajar untuk mempersiapkannya dengan baik. Berbagai pelatihan lewat Wag atau online kita ikuti. Termasuk di Kuliah Menulis Online lewat Wag (Kulwa) bersama Om Jay sangat menambah wawasan dan pengetahuan dari rekan guru-guru hebat se-nusantara yang tergabung di grup ini.

Kami bersyukur di zona samping hijau-kuning sekolah kami walau dari golongan menengah ke bawah peserta didik sekitar 80% sudah memiliki hp android sehingga PJJ melalui Kulwadapat dilakukan. Kalau untukzoom, vicon atau googlemeetingmasih terkendala kuota atau sinyal yang kurang bagus (kami di daerah gunung / perbukitan). DenganKulwa materi atau tugas yang diberikan, jika anak belum punya kuota atau sinyal lagi jelek, bisa dibuka di saatnya sudah memungkinkan. Kendala ini pula yang mengharuskan kami mencari media yang pas dan mudah diakses peserta didik, seperti link yang di download kita tube kita. Kadang tugas pakaigoogleform juga tidak ada kuota atau sinyal untuk membuka dan mengerjakannya. Untuk keadaan seperti ini dapat dilakukan di Modul (Lembar Kerja Peserta Didik) yang dikumpulkan sekaligus diberi pengarahan oleh guru. Jadi disebutnya PJJ yang sangat sederhana dan fleksibel.Jadi kami menggunakan PJJ yang masih sangat sederhana.

Kerja sama dengan orang tua pun kami lakukan, dengan meminta maaf no hp jika ada. Kalau peserta didik bisa online pas PJJ tapi tidak setor tugasnya kita hubungi orang tuanya. Kalau yang tidak ada hp atau tidak ada kuota bisa bergabung dengan teman yang dekat, tugas dikumpulkansecara offlinesekaligus dibimbing dalam pembelajarannya. Materi penyampaian pada PJJ diKulwa disampaikan dengan slide power point (PPT), video pembelajaran atau voicenote, setelah penyampaian dibuka tanya jawab / diskusi. 

 Untuk pelaporan / evaluasi kami belajar dalam dua minggu dengan peta kompetensi, RPP serta dokumentasi pembelajaran (screenshoot PJJ, foto guru dan foto siswa).



Semua dalam tahap belajar menghadapi new normal ini. Ya Allah Pemilik dan Penguasa alam semesta, juga yaumul akhir, semoga pandemi cepat berlalu, karena kehadiran guru tidak bisa tergantikan dengan media lain. Ada ruh yang kuat dalam menyampaikan ke jiwa siswa. Wallaahualam bishawab ...


Sumber: Bincang Sore  Kemdikbud, 11 Agustus 2020

              Youtube Ekoji Chanel Sesi 59:   https: //youtu.be/SljRnN3OhZY

              Kuliah Online Om Jay Gelombang 14-15

 

#lomba menulis di blog

Salam Literasi,

Suprapti, SMP Negeri 1 Ciater, Subang.

Fb Prapti Prayitno

Ig prapti9370

https://praptiprayitno.blogspot.com

Comments

  1. Replies
    1. Terima kasih Bu Ketua Literasi kami Lisangbihwa Subang , motivasinya.

      Delete
  2. https://praptiprayitno.blogspot.com/2020/08/membangun-indonesia-melalui-pjj-yang.html peserta lomba blog nomor 111

    ReplyDelete
  3. Tulisan yang bagus Bu, terus semangat berkarya.

    ReplyDelete
  4. Semangat ya Bu. Sukses buat lombanya 😊

    ReplyDelete
  5. Semangat BuPrap, mantap tulisannya

    ReplyDelete
  6. The best pokoknya.... Inspiratif banget.. Daebakkkk..!!! Dan semoga Pandemi Covid 19 segera berakhir, kasihan anak2 yg rindu sekolah. Semangat terus Bu kuuuhhh...

    ReplyDelete
  7. Mantap Bu 👍👍👍
    Selalu semangat meski banyak kendala dalam menghadapi tantangan pembelajaran dimasa pandemi seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya , Bu, Bismillahtawakaltu 'alallah la haula wala quwata illah billah...

      Delete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. dirgahayu indonesiaku, semangat terus bu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika Mbah Kena COVID -19

Menulis Buku Populer Semudah Menulis Chatting