Menyongsong September Ceria Bersama Prof. Ekoji

 

Resume ke-22  Kuliah Menulis On-line (Pertemuan ke -11 Gel 15)

Gelombang ke-14 

 

Hari/Tgl      : Rabu, 27  Agustus  2020

Pukul         : 19.00 s.d 21.00 WIB

Pemateri    :  Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA

Materi        :  Motivasi Menulis Buku


Bismillahirohmaanirrohiim

"If you can dream it, you can do it"  Itulah clossing statement sederhana dari Prof Ekoji pada kuliah malam ini. Jika anda bisa memimpikannya , anda dapat menggapainya. Kalimat yang singkat namun dalam maknanya. Ingat pepatah “Gantungkan cita-citamu setinggi langit”. Tentunya merupakan kalimat sugesti agar kita berusaha sekuat mungkin untuk menggapainya. Luar biasa perkuliahan Om Jay malam ini, menghadirkan narsum yang luar biasa, seorang Profesor yang berilmu tinggi tapi membumi yang rela berbagi demi anak negeri. Membaca gelarnya yang panjang dan susah untuk dihafal, sudah tidak terbayang gimana perjuangannya dan betapa dalam ilmu yang beliau miliki. Seorang Prof yang humble, sabar dan low profil. Beruntung saya berkesempatan ikut menimba ilmu di sini. Perkuliahan di pandu oleh Bu Kanjeng sebagai moderator yang memimpin jalannya diskusi.Eh ternyata beliau suami dari Mb Lisa artist  cantik putri dari musikus legendaris A.Riyanto.Kita juga bisa mendengarkan alunan suara merdu Mb Lisa di Sesi pembelajaran Ekoji Channel.Bahkan di awal kuliah ini diawali juga dengan alunan Mb Lisa dengan lagu Serumpun Padi di  https://www.youtube.com/watch?v=FL2FVHNCuLc

 

Bio data

 

Prof. Richardus Indrajit   sebagai lahir di Jakarta, Indonesia, 24 Januari 1969. Lulus dari Institut Teknologi Surabaya sebagai Insinyur Komputer pada tahun 1992 dan menerima beasiswa penuh dari Pertamina Oil Company untuk menyelesaikan studinya sebagai Master of Applied Ilmu Komputer di Universitas Harvard, Massachusetts, AS. Ia juga merupakan pemegang gelar Master of Business Administration dari Leicester University, Inggris Raya, Master of Communication dari London School of Public Relation - Jakarta, dan Master of Philosophy dari Masstricht School of Management, Belanda. Gelar Doktor Administrasi Bisnis diperoleh dari Pamantasan ng Lungsod ng Maynila (Universitas Kota Manila), Filipina.Ia memulai praktik bisnis, manajemen, dan teknologi informasi di Price Waterhouse Indonesia sebagai Senior Consultant sebelum bergabung dengan beberapa perusahaan terkemuka seperti: Prosys Bangun Nusantara - Cap Gemini Consulting, Renaissance Indonesia, Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Enterprise, dan IndoConsult Utama. Sebagai akademisi, pernah menjabat sebagai Ketua Perbanas School of Information System and Technology, Research Director Swiss-German University, dan aktif sebagai staf pengajar di beberapa universitas, yaitu: Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atma Jaya, Bina Universitas Nusantara - Curtin University of Technology, Trisakti University - Edith Cowan University, dan IPMI - Monash University. Saat ini ia adalah Presiden Asosiasi Lembaga Pendidikan Tinggi dalam Studi Komputer dan Teknologi Informasi. Memimpin lebih dari 700 universitas dan 1.500 program studi di seluruh negeri. Ia juga dikenal sebagai President of International Association of Software Architect - Indonesian Chapter.

 

Di bidang pemerintahan, ia pernah ditugaskan sebagai staf khusus dan penasihat di berbagai lembaga, seperti: Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Pertahanan Nasional (Lemhannas), Badan Narkotika Nasional, dan Bank Sentral. Indonesia - sebelum akhirnya diangkat menjadi Ketua pertama ID-SIRTII (Tim Tanggap Insiden Keamanan Indonesia Bidang Infrastruktur Internet). Ia juga ditugaskan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi anggota Dewan Standar Nasional Pendidikan (BSNP-Kementerian Pendidikan), Badan Otoritas Sertifikasi Profesi Indonesia (BNSP-Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi), dan Dewan Nasional. Dewan Riset (DRN-Kementerian Riset dan Teknologi).Ia telah aktif menerbitkan lebih dari 30 buku dan ratusan jurnal nasional di bidang bisnis, manajemen, dan teknologi informasi - sebagian besar berasal dari pengalamannya mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya di berbagai bidang: perbankan dan keuangan, telekomunikasi, manufaktur, ritel dan distribusi, penerbangan, minyak dan gas, transportasi, pendidikan, perawatan kesehatan, dan industri berbasis layanan lainnya. Sebagai guru besar ilmu komputer dan sistem informasi dari ABFI Institute Perbanas, ia dapat dihubungi dengan mudah melalui email berikut:  indrajit@post.harvard.edu  atau handphone (62) 818-925-926 atau website  http: // www. Eko-Indrajit.com .

 

Saya yakin anda semua telah mendengarkan banyak kisah dari penulis-penulis hebat yang menginspirasi. Mereka semua telah membuktikan bahwa pada dasarnya menjadi penulis itu mudah. Termasuk menerbitkan hasil karyanya.Yang penting adalah kemauan. Seperti pepatah, dimana ada kemauan, di situ ada jalan.Selama hidup, saya telah menerbitkan lebih dari 50 buku. Sebagian besar dipublikasikan dalam bahasa Indonesia, dan ada beberapa dalam bahasa Inggris. Sementara untuk artikel populer dan jurnal, sudah ratusan yang saya buat dan share secara gratis kemana-mana. Saya rajin menulis semenjak semester 1 di ITS tahun 1988. Ketika itu menulis karena kesepian, karena untuk pertama kainya kos-kosan jauh dari orang tua.

Karena sering menulis, maka jadi banyak teman. Teman-teman tersebut memberikan kesempatan saya untuk sharing mengenai banyak hal, dan akhirnya kami berkolaborasi.Karena saya dulu jurusannya adalah Teknik Komputer, maka saya sering menulis di majalah-majalah komputer. Saya masih ingat dulu artikel pertama saya dimuat di majalah Mikrodata - versi lawas.Saya senang menulis karena waktu kecil senang membaca buku. Buku-buku favorit saya adalah karya-karya Karl May, RA Kosasih, Album Cerita Ternama, Cerita Lima Benua, Alfred Hitchcock, dan lain sebagainya. Majalah anak-anak seperti Bobo, Kuncung, Kawanku, dll menjadi santapan sehari-hari waktu beliau SD.

Buku perdana Prof Ekoji

[Sewaktu SMP dan SMA, di sekolah beliau mewajibkan membaca karya sastra Indonesia dan membuat sinopsisnya. Di SMA saya memegang record selama 3 tahun studi, membuat 113 sinopsis dari karya-karya sastra Indonesia. Bayangkan pada  tahun tersebut semangat literasinya sudah luar biasa.Karena belajar sastra, maka saya pakai untuk membuat puisi, pantun, dan gurindam untuk menggoda dan mendekati calon istri saya. Hasil dari banyak membaca dan menulis adalah berhasil menggaet artis sebagai istri. hehehe....

Karena belum ada yang bertanya, ijinkan saya bertanya ke anda semua. Apakah yang anda harapkan dengan meluangkan waktu dua jam ini untuk bertemu secara virtual dengan saya? Dan akhirnya Prof Eko menawarkan ke bp/ibu guru, kesempatan menulis bersama hebat dari berbagai wilayah di Indonesia bersama beliau. Sebagian dari mereka sudah sharing ke anda sebelumnya. Sepuluh buku mereka sudah diterbitkan oleh Penerbit ANDI. Senang rasanya saya bisa membantu mewujudkan mimpi guru-guru Indonesia yang hebat-hebat.

 1. Apakah Prof berasal dari keluarga penulis?

Prof: Hehehe.... menulis bisa apa saja Bu. Dalam satu kesempatan membuka pameran tahun 2008 yang lalu, Presiden Megawati pernah berkata "tulis apa saja yang ada di kepalamu. nischaya pasti ada manfaatnya bagi sejumlah orang di tanah air....". Semenjak itu, makin sering saya menulis berbagai hal. Yang suka menulis adalah ayah saya. Tapi dulu dia menulis karena tuntutan pekerjaannya sebagai pegawai pemerintah. Setelah 35 tahun berkarya dan pensiun, beliau mengajak saya menulis bersama. Kami sudah menulis buku bersama kurang lebih 10 buah. Sekarang di usianya yang ke 79, ayah saya sudah menulis kurang lebih 20 buku dan diterbitkan dimana-mana.

Apa saja judul buku yang Prof baca waktu itu?

2. Untuk anak millenial generasi Z saat ini, kira-kira kriteria buku yang bagus dan bergizi tapi juga menarik bagi anak-anak SMP- SMA?

 

Prof: Alasan beliau menulis katanya agar tidak pikun, dan cari kesibukan. Dan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya.

Buku yang saya baca semua karya pujangga lama dan pujangga baru, seperti: Layar Terkembang, Siti Nurbaya, Perawan di Sarang Penyamun, dan lain sebagainya. Untuk anak sekarang, cari buku-buku yang sudah ada filemnya, seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijk" - kemudian minta mereka melihat perbedaannya. Anak saya suka melakukan hal tersebut. Suruh tonton dulu filmnya, baru baca bukunya. Ternyata dia menangis terharu lho...Dengan membaca karya sastra, kita belajar keindahan dan kosa kata baru. Dengan keindahan, suara hati kita terasah. Maka jadilah anak-anak kita mendapatkan benih-benih karakter yang baik.

Anak-anak sekarang senang kisah kepahlawanan atau yang heroik, tapi tidak suka baca yang tebal-tebal. Nah di toko buku banyak kisah-kisah ringkas para pahlawan tersebut. Mulai saja buat ujian multiple choice online dengan bahan dari buku-buku cerita tersebut. Pasti mereka baca dengan serius.

 

P3: Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh... Selamat mlm semuanya khususnya buat narsum yg saya tunggu2 Prof. Ekoji dan bunda kanjeng... Perkenalkan saya Lilis dari Majalengka. Malam ini saya senang sekali bisa menimba ilmu pada prof. Eko. Waah baru tahu nih Bu Lisa klepek2 gara2 digombalin prof pake jurus the power of words... Hihi mantap... Saya ingin bertanya pengalaman terbaik prof selama ini apa? Apa pula moto hidup prof

Prof: moto hidup saya sederhana "cara menabung paling mudah adalah dengan cara membagi". Dengan menulis, maka saya bisa memberikan pikiran saya walaupun sederhana kepada orang lain. Dengan demikian, tabungan jumlah teman dan jejaring saya meluas. Dari situlah saya mendapatkan warna warni kehidupan yang tak terpikirkan sebelumnya. Cita-cita saya bisa keliling Indonesia dibayarin orang lain berhasil menjadi kenyataan karena menulis.

 

P 4 Susanto, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan:  *Apa pendapat prof. bahwa menulis adalah "bakat"  sehingga saya yang tidak bakat bakal tidak dapat menulis.                      

Prof: Pengalaman terbaik saya apa ya? Karena begitu banyak peristiwa indah yang saya alami. Mungkin pengalaman terbaik saya ketika saya tumbuh kecil di Dumai, Riau. Dimana kami hidup di depan hutan bersama teman-teman saya dengan rumah-rumah tanpa pagar. Setiap hari sekolah dan bermain sampai magrib, bersama seluruh laskar pelangi ketika itu...

 

Prof: Kalau kita senang ngobrol, berarti kita punya bakat menulis. Karena yang kita obrolkan bisa ditulis. Kalau kita senang berfikir, berarti kita punya modal menulis. Karena apa yang kita pikirkan dalam ditorehkan ke dalam kertas (eh... jaman sekarang ngetik di wa atau komputer ya)


P 5 Saya Endartiningtyas Sulistiyo dari Rembang, Jawa Tengah.

Mohon berkenan berbagi bagaimana kiat Prof. Eko dalam menyelaraskan kegiatan menulis dengan berbagai aktivitas lain yang super banyak itu.

Prof: Halo mbak Endartiningtyas. Saya selalu menulis satu halaman sebelum tidur. Apa saja yang ada di kepala saya tulis. Kalau satu hari satu halaman, berarti tiga bulan khan sekitar 100 halaman. Barulah diterbitkan dalam bentuk bunga rampai pikiran sebelum tidur.

Prof: Menulis paling mudah adalah jika temanya sesuatu yang kita SUKAI dan KUASAI. Apapun itu. Memang menyusun kalimat pertama terasa sulit. Tetapi ketika sudah berhasil, akan mengalir dengan sendirinya. Lama-lama menjadi ketagihan, dan dimarahin istri karena terlambat makan......

Menurut saya menulis itu adalah literasi yang semua orang bisa. Mereka yang berbakat adalah yang bisa membuat karya-karya publikasi best seller, seperti penulis Harry Potter, Lord of the RIngs, dsb.

Prof: Tapi kita seperti yang saya sampaikan di ekoji27, pasti bisa menulis. Contohnya: Pak Susanto kirimkan ke saya 50 pertanyaan yang paling banyak ditanya guru selama PJJ ini. Kemudian saya menjawab semua pertanyaan tersebut. Nah pak Susanto meringkas jawaban dari saya. Jadilah kita satu buku dengan pengarangnya: Susanto dan Richardus Eko Indrajit. Siap Pak?

 

P6: Dalam proses menuju Indonesia Digital Learning (IDL), ada beberapa kondisi yang menjadi kendala, antara lain :

1. Menurut pengamat pendidikan Pak Indra Charismiadji, hanya 2,5% guru yang menguasai teknologi/melek IT

2.Layanan internet yg belum merata, terutama daerah 3T

3.Bagi sebagian masyarakat, internet masih menjadi sesuatu yg mahal. Terbukti di banyak sekolah, terutama di daerah, kehadiran siswa dlm pembelajaran daring masih minim(di sekolah saya kurang dari 50%). Alasan utama terkendala sarana dan kuota.

Pertanyaan saya:

1. Bagaimana cara yang cepat mendongkrak kesiapan guru menghadapi IDL

2. Sejauh mana peran pemerintah dlm menyediakan layanan internet yang terjangkau dan merata di seluruh pelosok negri.


Prof:  Jawabannya mudah. Pertanyaan nomor 1, yaitu: "Bagaimana cara yang cepat mendongkrak kesiapan guru menghadapi IDL" bagus untuk judul buku "MENDONGKRAK KESIAPAN GURU MENGHADAPI IDL" - penulisnya kita berdua. Justru buku itu akan laku karena kita buat antithesis pernyataan sahabat saya pak Indra, yaitu "BAGAIMANA MENJADI GURU MELEK DIGITAL DI DAERAH TERPENCIL" .... pasti laku tuh

Saya yakin pemerintah akan berusaha keras agar semua daerah dilalui internet broadband dengan biaya terjangkau. Tapi kalau kita menunggu itu semua baru berkarya, terlampau lama. Mari kita "BERKARYA DALAM KETERBATASAN" - itulah baru namanya DNA seorang guru tulen.... Tak ada rotan, akar pun jadi. Oh iya, jangan lupa ya subscribe, like, dan share mengenai EKOJI CHANNEL. Di sana banyak bahan presentasi saya yang menunggu tangan dingin anda untuk diubah menjadi karya tulisan, dan diterbitkan oleh Penerbit ANDI.

P 7 Saya Santi dari Jayapura

1. Apakah Prof juga memiliki jadwal khusus untuk menulis?

2. Prof Eko selalu renyah di setiap memberikan materi, apa rahasianya agar bisa berbicara renyah ?

3. Tips apakah agar bisa dengan cepat menulis dan segera terbit bukunya sementara tugas kantor menumpuk ditambah lagi tugas sbg Ibu.

Prof:  Hallo Santi dari Jayapura. Jam berapa di sana sekarang? 1. Saya menulis sebelum tidur biasanya. Sekalian membantu agar bisa ngantuk. 2. Saya berbicara renyah karena senang bergaul dengan banyak teman. Sehingga banyak belajar dari cerita-cerita mereka yang mengasyikkan - untuk saya sampaikan kembali kepada orang lain. 3. Seperti yang saya sampaikan di atas, sebelum tidur, Ibu menulis saja satu halaman berisi "KISAH KECILKU DI HARI INI". Nanti setelah tiga bulan, kita terbitkan buku berjudul "KUMPULAN KISAH KECILKU SEBAGAI SEORANG ISTRI DAN IBU"  - pasti banyak yang baca, karena apa yang kita alami dapat menjadi pelajaran indah bagi orang lain (merasa senasib sepenanggungan).

Ini adalah 9 buku karya guru-guru Indonesia yang hebat-hebat. Menulis dalam 2 minggu, untuk kemudian direvisi dan diterbitkan. Saya hanya menjadi sahabat berjalan bersama mereka yang penuh dengan inspirasi...

P 8 Nurhidayati - dari Tegal

Bagaimana  cara mensiasati saat prof. Eko dulu dlm masa terpuruk  ( maaf prof. Eko kalo pernah mengalami ) 

Adakah tips dan trik nya saat kita merasa gagal dlm meraih sesuatu ...karena sukses itu sll sj ada jalan ceritanya ...

Prof: Saya sering berada dalam posisi terpuruk berkali-kali. Tapi saya selalu berfikir bahwa masih ada jutaan orang yang tidak seberuntung saya hidupnya, walaupun saya dalam keadaan terpuruk. Jadi saya mencoba berintrospeksi dan senantiasa bersyukur dengan segala yang Tuhan telah berikan kepada saya. Kita sakit itu agar terbentuk antibodi dalam tubuh kita, demikian pula dalam keadaan terpuruk - agar kita kuat dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Tidak penting berapa kali kita jatuh, yang jauh lebih penting adalah berapa kali kita berani bangun dari keterpurukan dan move on untuk memberikan apapun yang terbaik bagi orang lain...

 P 9 Bahrudin - Rembang

1. bagaimana teknik mengawali tulisan?

2. apa motivasi prof. ekoji pada awal menulis selain kesepian?

masih lanjut bertanya adakah tips dari prof. eko agar bisa tekun dalam menulis, mohon tipsnya prof. terima kasih

Prof: Pak Bahrudin yang baik, teknik mengawali tulisan mudah. Pakai saja bahasa selayaknya Bapak mengobrol dengan orang lain. Biarkan mengalir secara natural. Setelah jadi, baru pelan-pelan kita edit. Kalau perlu minta bantuan orang lain atau sahabat. Saya dulu menulis karena selain kesepian di kos-kosan adalah karena saya ingin agar hidup saya memiliki arti bagi orang lain. Seperti kata Chairil Anwar, "aku ingin hidup seribu tahun lagi". Kalau kita menulis, dan ada jejak digitalnya di internet, maka anak cucu cicit kita bisa mengenal siapa nenek moyangnya dulu. Tekun dalam menulis? Peribahasa yang tepat adalah: "ALA BISA KARENA BIASA" dan "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG". Lama-lama kalau kebiasaan, walaupun kecil dan sederhana karya tulisnya, akan menjadi ketagihan lho Pak…Indonesia ini ada 275 juta orang. Pasti akan ada yang membaca tulisan kita. 

P 10: Hani-Bali. saya membaca beberapa buku digital yg prof tulis ada berbagai macam topik.Apakah macam2 topik itu sumbernya dari apa yg sdh dikuasai atau sedang dipelajari? Bisakah kita menulis ttg sesuatu yg benar2 baru untuk kita? Apa trik nya?

Prof: Hi Sdr Hani. Buku saya ada beberapa jenis. Ada yang merupakan deskripsi dari buku-buku lain secara ringkas (bunga rampai), ada yang merupakan referensi bahan ajar (terstruktur), tapi ada juga yang pemikiran secara original. Tergantung dari apa tujuan kita menulis. Misalnya saya dan istri suka menulis mengenai Parenting, maka karena berisi pengalaman kami sebagai orang tua, maka menjadi original. Tapi kadang-kadang saya diminta mahasiswa saya menjelaskan teori yang rumit, saya buatlah tulisan untuk memudahkan mereka memahami. Jadi ada yang sudah saya kuasai, ada yang masih saya pelajari, ada pula yang kombinasi keduanya.

P 11 Tutik Sumarsih - Madiun

Menulis merupakan kegiatan Prof sejak dulu. Selama menulis buku...buku yang paling berkesan bagi Prof buku yg mana?Salam buat mbak Lisa cantik.🙏

 Prof: Halo Mbak Tutik from Madiun. Buku yang paling berkesan bagi saya adalah buku pertama yang saya tulis semenjak kembali ke Indonesia dari studi di Amerika. Ketika itu Indonesia sedang memasuki krisis 1998, dan mahasiswa S2 Binus mengalami kesulitan membeli buku-buku import (sementara membajak atau fotocopian dilarang oleh institusi), Akhirnya para mahasiswa di kelas saya meminta saya untuk meringkas semua buku-buku luar negeri yang dipakai kuliah S2. Jadilah buku pertama saya yang isinya bunga rampai 50 ringkasan tulisan. Kenapa berkesan? Karena ternyata banyak sekali yang senang dengan buku itu sampai dicetak berkali-kali oleh Elex Media Komputindo. Dari situlah kemudian motivasi saya menulis menjadi meningkat pesat.

P 12 Nama : Indrakeren- Ciledug, Tangerang

Menjawab dari Pertanyaan Profesor :

1. Karena saya pernah menulis resume, resume tersebut dapat hadiah buku dari Ibu Iin dan dalam tulisan saya ada kutipan seperti ini

"Mereka bertiga adalah Trio Literasi (Cikgu Tere, Bang Roma dan Ibu Iin) yang diberikan kesempatan dan bimbingan langsung dari Prof. Eko Indrajit. (hmmm, ngomong-ngomong nama kita sama nih Prof, bisa kali...😁 )."

Oleh karena sebab itu kehadiran Prof saya tunggu2. Siapa tahu Trio tersebut bisa berubah menjadi FANTASTIK 4 (FOUR) dengan saya menjadi penulis ke 4 nya. Saya sudah menjawab pertanyaan Prof, sekarang gantian prof jawab pertanyaan saya : Dengan tulisan yang sudah dibukukan, dan saya juga lihat channel youtube yang memiliki banyak subscriber, pasti dibalik itu semua ada support keluarga hebat. Apa arti keluarga buat Prof Eko Indrajit. Terimakasih dan mohon maaf jika ada bahasa yang kurang sopan.

Prof: Maaf, salah nomer. Pak Indrakeren yang hebat, siap menjadi Fantastic Four. Bagi saya FAMILY IS EVERYTHING. Keluarga adalah SEGALANYA, dan keluarga adalah NOMOR SATU. Mereka sumber inspirasi, motivasi, dan energi saya. Melalui kehadiran merekalah saya menemukan cinta Sang Maha Pencipta yang begitu luar biasa.

 P 13: Sineng - Kab.Bandung

Bismillah salam sehat sejahtera bunda kanjeng dan pa prof.izin bertanya apakah pendapat prof. dizaman sekarang cara menanamkan karakter positif yang mudah  kepada anak bangsa karena begitu derasnya info info hoax, atau pun masuknya budaya asing karena zaman digital?

Saya sangat senang mendengar kalau penulis Senior dan sangat hebat menyebutkan menulis itu mudah, tapi ketika terpikirkan untuk menulis non fiksi yang terkait dengan teori dan referensi timbul agak memerlukan waktu untuk mencari buku, literatur dll apakah ada tips mudah menemukan referensi yang diinginkan di zaman Corona yang belum bisa kunjung ke lokasi perpus atau link digitalnya apa mengenai buku buku referensi.

Prof: Tips mudah menemukan referensi dan literatur misalnya untuk Corona adalah via Google dengan search key: corona filetype:pdf. Tips untuk menggunakan search engine secara efektif dapat dilihat di Ekoji Channel https://www.youtube.com/playlist?list=PLhitvKpp00MSAq0qea9C7HoS50P_drnly. 

Cara menanamkan karakter positif kepada anak-anak sederhana. Berikan contoh. Karena pendidikan karakter dimulai dari keluarga, yang diperkuat oleh sekolah dan masyarakat.

P 14 Nina - Bogor Prnahkah tulisan bpk dicuekin

Prof : Menulislah dari hal-hal yang sederhana dulu. Tidak usah cari target yang muluk-muluk. Apalagi sekarang jaman internet, dimana kita dapat mulai latihan melalui blog, seperti yang dicontohkan oleh Oom Jay.

Prof : Dulu ada lagu Kasih Ibu yang ada kata-kata begini: "Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai Sang Surya, menyinari dunia". Jadi saya tidak khawatir dengan tulisan saya dicuekin atau tidak, karena yang penting saya sudah mencoba memberi yang terbaik dari diri saya. Tulisan tidak dimuat? Sering sekali dulu ketika masih belajar menulis. Dan biasanya bukan karena tulisan kita jelek, tapi karena tidak selaras atau cocok dengan misi penerbitnya.

Prof: Bagaimana teman-teman? Tak terasa 90 menit kita lalui bersama. Saya menunggu para penulis berikutnya untuk meringkas cerita-cerita saya di Ekoji Channel dan menerbitkannya dalam publikasi. Ada yang sudah mencoba browsing? Tema PJJ lagi hot lho kalau ada yang mau menulis bersama saya.... Ditunggu ya..... love you all.

P 15 Lusia,Curup Bengkulu.

Selamat malam pak Ekoji,senang sekali mendapat materi mlm ini,dan lagunya serumpun padi mengingatkan kembali ketika masih SD,Apakah masih ada tentangn menulis dari pak Eko seperti yg pernah ada,namun saya blm bisa ikut waktu itu?

Prof: Masih ada dong bu Lusia. Saya tunggu. Karena dari 73 judul yang saya sharingkan di Ekoji Channel, baru 9 yang jadi buku. Artinya masih ada 64 kandidat judul lagi. Ayo, paling tidak saya menunggu 10 orang lagi yang saya akan bimbing selama bulan Agustus-September. Bagaimana? Kita buat program September Ceria? 

9 Buku kolaborasi dengan Prof Ekoji  Gelombang 1

P16: Judul yang masih hot menjadi bahan pembicaraan ada di Ekoji Channel SESI 29, SESI 28, SESI 27, SESI 37, SESI 38, SESI 46, dan seterusnya. Ayo langsung saja daftar ke saya ya di 0818.925.926

P 16 Mernawati dari SMKN 2 Kandangan Kalsel. Alhamdulillah malam akhirnya bisa bertemu secara virtual dengan bapak. Ketika kita mau menulis, terkadang ada rasa takut salah dan rasa tidak percaya diri. Bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri tersebut Prof. 

Prof: Hi bu Mernawati. Saya sering ke Banjarmasin lho. Cara meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan melawan hal-hal yang membuat kita takut. Jadi Ibu menulis saja, apapun itu. Dan sharing kasih ke saya. Nanti kita terbitkan bersama tulisan sederhana tersebut. Saya yakin banyak yang akan mengucapkan terima kasih ke Ibu... ucapan terima kasih itu akan meningkatkan motivasi kita. Trus me Bu. Buatlah tulisannya sekarang. Saya tunggu ya. 

P17: Erike Wulandari group 15 dari pasaman

1. Bagaimana cara mendorong teman seperjuangan utk menulis,  setelah memotivasi utk menulis mereka mengatakan menulis itu susah katanya? .

2.Literasi itu utk para guru sangat di pertimbangan dalam meningkatkan kompetensinya dalam menulis, apa saran untuk guru pemula yg tidak mau menulis menjadi penulis?

3.bagaimana cara mengatasi plagiat dalam karya?

Prof Eko 1. Bu Erika, tak kenal maka tak sayang. Tidak usah paksa mereka. Tunjukkan saja karya-karya Ibu. Biasanya dalam hati mereka nanti akan kagum dengan yang Ibu lakukan, dan mereka akan minta diajarkan. Karena kalau motivasi itu dari dalam diri, akan lebih mudah mengajarkannya. We are what we think. Jadi kalau kita anggap susah, maka akan jadi susah. Tapi kalau kita bilang bahwa kita pasti bisa, akan menjadi mudah adanya. 2. Gampang saja, agak sedikit dipaksa. Kalau tidak mau menulis, maka dia "tidak boleh" menjadi guru. Karena guru harus memilik literasi itu - hukumnya wajib. 3. Kalau anda menulis dengan bahasa anda sendiri, pasti tidak akan ditemukan kalimat yang persis sama sehingga dinilai plagiat. Nah kalau ada kata-kata yang kebetulan sama atau anda menyitir karya orang lain, tinggal memberikan sumber referensinya, sehingga tidak dianggap plagiat. Untuk mengeceknya bisa menggunakan http://plagiarisme.net atau situs-situs online gratis lainnya.

P 18 Saya Pa Nuh dari bekasi. Setelah membaca pengalamab dan tips2 dari prof eko , saya jadi termotivasi lagi untuk mulai menulis, Bagaimana cara saya bisa kolaborsi dengan prof eko. Saya mengikuti materi2 prof eko di chanel  youtubeny, ijin mau menggunaknnya sebagi bahan penulisan.

Pertanyaan lainya, bagaimana cara mengatasi "mentok" ide dalam menulis?

Prof Eko: Sudah dua orang yang mendaftar ke saya untuk mengikuti program September Ceria. Saya menunggu 8 orang lagi ya. Kalau mentok ide dalam menulis, jaman sekarang enak pak. Buka Youtube Channel, tulis kata kuncinya tema yang mau kita tulis. Dengarkan orang lain bercerita mengenai hal itu. Nischaya ketermentokan anda akan segera mencair karena mendapatan ide-ide segar baru.

P19: Adi -Tangerang Banten. Boleh nih prof buat project bareng bikin lagu untuk guru.Pertanyaan : Bagaimana menulis dalam waktu 1 minggu prof? Apalagi buku karya ilmiah yg butuh banyak sekali referensi

Prof 8: Hi Pak Adi dari Tangerang. Ayo menulis lagu untuk guru. Menulis satu minggu hanya dapat dilakukan apabila yang ditulis adalah BIDANG KEPAKARAN kita, sehingga tulisan akan mengalir tanpa harus banyak membaca referensi. kalau sama saya, dibuthkan minimal 2 minggu. Satu minggu adalah membuat 50 halaman ringkasan dari apa yang saya sampaikan di Ekoji Channel, satu minggu berikutnya menambahkan 50 halaman dari berbagai sumber lain untuk memperkaya khazanah pembahasan.

P 20 Sri Mulianah - Parepare

Saya menonton National Geographic Learning Framework  Prof. Sangat menarik mengadopsi program televisi  dikolaborasi dan dielaborasi ke dalam kegiatan  pembelajaran. Apakah itu bisa diterapkan di semua program televisi di luar sana  ke dalam kegiatan pembelajaran ?

 

P 21: Yohana dari NTT, ingin tanya : Bagaimana menyusun outline dari judul buku yang ingin ditulis. Sehingga topik- topik di dalam buku itu selalu bersambungan?

2. Saya menulis, dan ketika dibaca oleh orang lain mengatakan itu kurang pendapat ahli, dan saya mencari pendapat para ahli terkadang tidak cocok akhirnya tulisan itu termakan waktu dan tetap di tempat.Tips apa yang bisa kita gunakan agar bangkit kembali?

Prof: Hi Bu Yohana. 1. Saya dulu belajar online awalnya dengan menjawab pertanyaan 5W1H, yaitu What, Why, Where, When, Who, dan How. Jadilan enam bab utama. 2. Mana bukunya bu, kita lanjutkan bersama yuk... saya bantu cari pendapat ahlinya.

P 22 Irene dr Bengkayang, Kalbar.

Mohon ijin bertanya Prof.

1. Apakah kriteria dr Prof Eko dlm memilih tulisan guru yg layak utk diterbitkan ?

2. Sy tertarik dgn DNA guru yg tulen : Berkarya dlm keterbatasan. Apakah sdh ada buku dr Prof Eko yg mengupas ttg hal tsb.

Prof: Untuk Bu Irene di Kalbar. 1. Sesuatu yang lagi tren dan banyak dibicarakan orang Bu. 2. Belum, saya mencari teman menulisnya. Ibu Irene bersedia?Ibu Sri (moderator) membantu saya mengkoordinasi September Ceria ya....

Sri. Sugiastiti -Bu kanjeng: Siap Prof

P 23 Hayati Cempaka, Pemalang, Jawa Tengah.

Pak Prof. Ini memang luar biasa. Tidak hanya pandai menulis tetapi juga pandai bermain  musik. Waktu SMA menjadi rekor terbanyak membuat sinopsis buku buku yg sudah dibaca. Apakah sinopsis sinopsis itu dibukukan?Apakah prof. menulis buku fiksi? Jika iya, apa judul buku itu?

Prof: Sdr. Hayati yang super. Sinopsis itu tidak dibukukan karena dulu diwajibkan menulisnya pakai tangan karena belum ada komputer. Nah kalau fiksi, saya belum pernah menulis. Itu target saya nanti setelah pensiun di usia 55 tahun mau membuat novel atau buku fiksi.

Bu kanjeng: Yang ikutan nulis bareng Prof nanti ya buat group kecil

P 24 Selamat malam Prof. Sy B Prapti dari Subang Jabar, memberanikan diri utk bertanya. Menyimak gelar dan kiprah Prof sudah bikin keder. Sangat beruntung sekali bisa berkesempatan ikut belajar bersama Prof. Bagaimana prediksi/penjelasan Prof tentang Digital Learning , misalkan  Covid-19 sudah berlalu? Terimakasih.

Prof Eko: Halo B. Prapti dari Subang, setelah Covid-19 berlalu, blended learning akan menjadi primadona.... dan juga flipped classroom.

Prof: Teman-teman, untuk memastikan tidak ada yang terlewat, semua yang sudah saya okekan, langsung mendaftar ke Bu Sri ya. Saya buka deh seluas-luasnya, tidak perlu hanya 10 orang. Because I love you all..... Terima kasih untuk kesempatan berbaginya. Closing statement saya sederhana "If you can dream it, you can do it". Ayo bergabung ke September Ceria, dan kita wujudkan mimpi bersama menjadi kenyataan.... Dirgahayu Indonesia yang ke-75. Merdeka !

Sengaja sesi tanya jawab ditampilkan lengkap karena syarat dengan ilmu dan inspirasi dari Prof Ekoji dan terlihat bagaimana Prof menjawab dengan santun, ramah  dan jelas. Keramahan beliau bisa menepis keraguan dan kekurang- PD –an saya sebagai pemula untuk memberanikan diri bergabung dalam September Ceria. Semoga terwujud. Bismillahtawakaltu alallaah lahaulawalaquwata illah billah. Tiada daya dan upaya melainkan datangnya dari Allah S.W.T. Amiin YRA.

  Peresume : Suprapti, S.Pd (SMP N 1 Ciater, Subang, Jawa Barat)     

  Buku yang pernah ditulis: Anakku Harapanku

                                    Asa dari Bumi Papua

Fb Prapti Prayitno

Ig prapti9370

https://praptiprayitno.blogspot.com

Comments

  1. semakin mantap BuPrap resumenya, semangat terus

    ReplyDelete
  2. Resume ke-22. Betapa hebat ibu ini. Mantap sekali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sy dari gelombang 14 yang tertinggal kereta Pak, jadi nyambung ke gelombang 15🙂🙏

      Delete
  3. Keren resumenya dan kita Belajar menulIs yg baik dari prof eko Indrajit

    ReplyDelete
  4. Mantap...resumenya sangat lengkap...ini bukti kerja keras...dimana ada kemauan disitu ada jalan.

    ReplyDelete
  5. Belajar sepanjang hayat. Tidak ada kata berhenti untuk pengembangan diri

    ReplyDelete
  6. sukses terus untuk september cerianya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih P Aswin motivasinya. Yg September Ceria teringgal Pak..😐🙏🙏

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika Mbah Kena COVID -19

Menulis Buku Populer Semudah Menulis Chatting

Membangun Indonesia melalui PJJ yang menyenangkan