Dari Artikel menjadi Buku


Dari Artikel menjadi Buku
Resume ke-6 Kuliah Menulis On-line Pertemuan  ke- 20
Gelombang ke-14


Hari/Tgl       :  Rabu, 15  Juli 2020
Pukul            :  19.00 s.d 21.00 WIB
Pemateri     :  Anwar Jaelani, M.Pd
TTL               :  Pamekasan, 23-April-1962
Lulusan        :   S2 Ilmu-ilmu Sosial Universitas Airlangga
Jabatan        :  Pengajar STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya, Trainer Pelatihan Kepenulisan
                     : Pengurus Perhimpunan KB_PII Jatim (2015-2020)
Materi          :  Cakap Menulis Dari Artikel menjadi  Buku

Kuliah Menulis On-line kali ini merupakan pertemuan ke-20 menghadirkan narsum bapak Anwar Djaelani dengan materi bagamana cakap menulis dari artikel  menjadi buku. Perkuliahan dibuka oleh Om Jay dengan moderator Bu Kanjeng. Pak Anwar membuka  kuliah dengan salam dan membaca basmalah serta mengajak semua peserta untuk meluruskan niat agar semua aktivitas kita semata-mata mencari ridho Allah.
Perkenalan dengan beliau dimulai dengan karya buku beliau yang telah dihasilkan. Aktif menulis artikel sejak 1996.Jejak artikelnya antar lain ada di Jawa Pos, Radar Surabaya, Surya, Malang Pos, dan Republika. Sejak SMA sudah aktif berorganisasi sosial keagamaan. Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.
Semangat bisa semakin tinggi jika melihat fakta menarik di sekitar kita dan kita tuangkan dalam tulisan. Bahwa, aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Bahwa, trampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku.

Perlu Pembiasaan
Banyak membaca adalah modal utama penulis.baca sebanyak mungkin bahan bacaan terutama bidang  yang kita sukai. Dengan sering membaca seseorang akan,:
1.      mendapatkan pengetahuan / wawasan baru.
2.       Terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. K
3.      Kaya  dengan perbendaharaan kata


Bersemangatlah di saat menulis!
Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.  Artikel adalah sebentuk karya tulis.

Mari, maju dengan menulis
Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet/[media sosial.

Tentang “Niat dan Pembiasaan”
Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?

Agar bisa dimuat di media
Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.

Tema tulisan
Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk membuat artikelnya.

Langkah menulis
Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.
Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu :
1.      Pendahuluan: disampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan
2.      Pembahasan: kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan.
3.      Penutup: berisi  simpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
          Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
          Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
          Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
          Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
          Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
          Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
          Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
          Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf) 
Total, ada 16 paragraf
Sebagai latihan, peserta disilakan untuk mencoba membuat outline sebuah artikel berikut perkiraan jumlah paragrafnya. Untuk gambarannya, Pak Anwar memberi contoh artikel beliau yang dimuat di surat-surat kabar ternama.

Judul lebih menarik dengan menggunakan rima, seperti contoh di atas: Menjaga Martabat Penerima Zakat, didengarnya juga enak. Berikutnya kita lanjut belajar membuat paragraf pertama atau disebut Lead. Jika judul dan lead berhasil memikat pembaca alamat akan dibaca orang dengan antusias. Namun jika gagal besar kemungkinan orang akan meninggalkan tulisan kita.Berikut penjelasannya.

Pertama “Lead Penggoda”.
Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.

Kedua, perihal “Pembahasan nan Menawan”.
Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular.
Sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.

Ketiga, tentang “Penutup yang Menggugah”.
Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:

Belajar Tiga Gaya Lead dan Penutup
1.Judul: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu
Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
Penutup:
Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas.

2.Judul: Rindu Pemimpin Menulis Buku
Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?
Penutup:
Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? …

3.Judul: Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan
Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)
“If you think strongly enough,
you will be forced by science to the belief in God”
(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).
Penutup:
Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.

4.Judul: Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok
Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):
Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.
Penutup:
Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.

 Perihal “Panjang Artikel”.
Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.

Dari Artikel ke Buku
Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
a.  Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.Tetapkanlah tema yang akan diangkat. Buatlah Daftar Isi.Mulailah menulis.
b.  Kala menghimpun artikel menjadi buku.Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.Semakin terampil menulis artikel semakin terampil juga menulis buku.

Menulis Resensi Buku    
Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”. 
1.      Tulislah identitas buku
2.      Apa isi ringkas buku?
3.      Apakah penulis memiliki kompetensi?
4.      Apakah buku itu didukung referensi memadai?
5.      Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?
6.      Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?
7.      Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan?
8.      Bagaimana performa fisik buku, menarik?
9.      Tepatkah momentum kehadirannya?
10.  Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?

Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.
Bu Kanjeng menyudahi pemaparan materi dari Pak Anwar: “Super sekali paparan yang disampaikan Pak Anwar. Dijamin dengan banyak berlatih dan memakai panduan yang diajarkan Pak Anwar  Artikel bapak ibu akan tembus media. Selanjutnya tayangan untuk latihan buat out-linenya.
Berikut hasil latihan para peserta.

1. Ai S Dewi Subang
Tema: Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
- Pembelajaran bagi siswa (1 paragraf)

- Pengaruh pandemi pada pembelajaran ( 2 paragraf)
- Model Pembelajaran yang dilaksanakan ( 1 paragraf)
- Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan ( 2 paragraf)
- Manfaat PJJ masa pandemi ( 2 paragraf)
-Kendala yang dihadapi (2 paragraf)
- Alternatif yang dilakukan ( 1 paragraf)
- Kesimpulan

2.Andy Muhtadin Beltim-Babel
Outline
Judul  berkurban di tengah pandemi
-.covid19 di masa new normal
-.pemberlakuan prorokol kesehatan dalam ibadah hari besar
-.idul adha di tengah covid
-.ibadah haji peristiwa nabi ibrahim
-.berkurban di tengah pandemi
-.strategi berkurban di tengah pandemi
-.kesimpulan
Andy Muhtadin Beltim-Babel

3. Assalamualaikum Wr.Wb.
Perkenankan saya menyebutkan outlen yang sudah saya buat.
JUDUL BUKU: SERBA SERBI INSPIRASI MENULIS BERSAMA OMJAY
-motivasi menulis
- konsistensi menulis
-kesulitan menulis
- serba serbi inspirasi menulis di kelas Omjay
- menulislah agar engkau berbeda
aam nurhasanah, lebak banten

4. Memperingati Hari Anak tanpa Televisi
Oleh Wiwin Wintarsih -SMPN 2 TANJUNGSIANG Subang
Anak adalah aset (1P)
Bagaimana memperlakukan aset (1P)
Dampak perlakuan terhadap aset (1P)
Pola pengasuhan (1P)
Pola pengasuhan masa sekarang (1P)
Kesalahan pola pengasuhan (2P)
Contoh pola pengasuhan masa kini (1P)
Permasalahan pola pengasuhan  (1P)
Kaitan Hari Anak dengan Hari tanpa Televisi (1P)
Televisi sebagai tontonan dan tuntunan (1 P)
Mengembalikan pola pengasuhan ke pitrah anak (2)

5. Tema : Dokter Cinta Dara
-Profile Dara gadis kecil yang lugu (2 paragraf)
-Dara Tidak masuk sekolah (2 paragraf)
- Ibu guru Dara menjenguk Dara ke Rumah (3 paragraf)
- Orangtua Dara sakit keras (2 paragraf)
- Dokter desa datang membantu keluarga Dara (3 paragraf)
- Dara menjadi anak asuh Dokter Riyan (2 Paragraf)
- kesimpulan (1 paragraf)
Titin#sditannaba#subang🌹
*Sebaiknya non fiksi, bukan fiksi.

6.Pembelajaran di Tengah Pandemi
-.Pandemi covid-19 yang masih meraja lela
-Persiapan  Pembelajaran jarak jauh di tengah  pandemi
-Program pembelajaran di tengah pandemi
-Teknik pelaksanaan ditengah pandemi
- Kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi
  -Kesimpulan
 SRI BUDI HANDAYANI-  Guru SMAN 1 Gresik

7. PPDB di Tengah Pandemi Covid-19
-Pandemi Covid-19  (1 paragraf)
-PPDB 2019  (2 paragraf)
-Perbedaan PPDB  2019 dan PPDB 2020 (3 paragraf)
-Dampak Pandemi Covid-19  di PPDB 2020 (2 paragraf)
- Masalah PPDB 2020 (3 paragraf)
-Pandangan tentang kebijakan PPDB 2020 di tengah  pandemi (4 paragraf)
-Penutup / kesimpulan ,solusi alternatif (1 paragraf)
*Lima bab ini bisa dianggap cukup untuk dikembangkan. Tapi, ibarat pohon, itu lima dahan besar. Nah,tiap dahan, buatlah ranting-ranting. Buatlah subbab-subbab

8.Seproni Bandung, maaf
 -3 paragrap
- Pengertian Madrasah dan Sekolah
- Bahasan secara bahasa dan istilah/depinitif (1 paragrap)
-.Apa saja yang membedakan antara Madrasah dengan Sekolah
- Dilihat dari regulasi (2 paragrap)
- Letak perbedaannya (2 paragrap)
- Plus minusnya madrasah (1 paragrap)
- Keunggulan-keunggulan di madrasah
- Penutup
- Simpulan,Himbauan dan Saran

9.PJJ dan Problematikanya di era pandemi
-Belajar bisa dimana saja
-Pjj kekurangan dan kelebihannya
-Efektifkah Pjj di masa pandemi
-Metode mengajar Pjj
--Dampak Pjj bagi dunia belajar
-kesimpulan
( Aidil Fitriani, Tenggarong - Kaltim )

10. .Amat Misnadi - Bandung
  Covid-19 dan warna baru keluarga kaum urban
a.      Statistik  pekerja dari pinggiran kota (2 paragraf)
b.      Pagi pergi petang pulang (2 paragraf)
c.       Pandemi datang, WFH dimulai (2 paragraf)
d.      Kebiasaan baru; bersama keluarga sepanjang waktu (2 paragraf)
e.      Kebiasaan baru; jadi guru itu perlu ilmu (2 paragraf)
f.        Kebiasaan baru; berkeluarga mutlak harus dewasa dulu (2 paragraf)
g.      Refleksi  (2 paragraf)
Maaf, alur bahasannya melompat-lompat. Sila diperbaiki.

11.Judul : Petani Cerdik
Lead : pandemi covid 19 berdampak menghilangkan lapangan kerja masyarakat meresahkan ..., namun yang giat alih setir giat bertani datangkan berkah : ketahanan pangan
Penutup : kemerosotan ekonomi masyarakat akibat kehilangan pekerjaan di berbagai sektor menjadikan masyarakat beralih ke mengelola lahan dan menekuni pertanian swadaya hingga menuju kesiapan ketahanan pangan masyarakat dan menjadi nafkah yang memadai.

10. Suprapti -SMP N 1 Ciater Subang
Judul : Produktif di Masa Pandemi
- Apa itu pandemi (1 paragraf)
-Pandemi Covid -19 (3 paragraf)
-Dampak Pandemi Covid -19 (3 paragraf)
-Usaha produktif yang dapat dilakukan (4 paragraf)
- Penutup (1 paragraf)
*Lanjutkan

11.Penguatan Pendidikan Karakter di Masa Pandemi
-Pengaruh pandemi terhadap seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan (1 Paragraf)
-Pengaruh pandemi dalam pendidikan/pembelajaran (2 paragraf)
-Proses  dan problem pembelajaran di masa pandemi (2 paragraf)
-Problem pendidikan adab karakter di masa pandemi (2 paragraf)
-Solusi  dan alternatif (2 Pargraf)
-Kesimpulan dan saran (2 Paragraf)
Syamsuddin

12. Damdam Efendi/SMPN 41 Bandung:
Guru sebagai Panutan
- Guru yang Digugu dan Ditiru
-. Mengapa guru dianggap sebagai panutan?
-. Bagaimana untuk cara untuk menjadi panutan?
-. Jaga ucapan dan kepribadian
- Jaga wibawa dan marwah
*Maaf, judul belum kuat. Urutan pemaparan belum sistematis. Semangat ya .... 

Dilanjut dengan sesi tanya jawab :
1. Kalau 1 paragraf, maksimal berapa baris, ada patokannya? Saproni.Bandung?
   Jawab: Tak ada patokan. Sesuai kebutuhan.
  Intinya, satu paragraf berisi satu ide pokok
  
2.a.  Untuk membuat artikel yang menarik dan dimuat di media cetak, bpk butuh waktu berproses berapa lama ya Pak? ). Variatif. Ada sehari, ada dua hari (artinya, juga sambil melakukan pekerjaan lain)
b. Kapan waktu khusus Bpk Anwar untuk menulis artikel / buku? Secara umum, di malam hari. Jika diperlukan segera, bisa mengambil waktu selain itu. Usahakan menulis setiap hari

3.Bu Kanjeng : Bagaimana jika pertanyaan langsung pada kalimat pertama? Sangat bisa. Contoh Judul : Sukses Menulis Via Kelas On-line
Bisakah kelas belajar On-line mengantar pesertanya cakap menulis? Pertanyaan ini mengemuka, karena fakta bahwa di sekitar kita banyak diselenggarakan Kelas Belajar On-line

4.Apakah bedanya Tema dan Ide pokok / gagasan utama dalam sebuah paragraf ?
Aidil fitriani Tenggarong Kaltim

5. Husnul Hafifah dr Bondowoso
Di media massa baik on line ataupun cetak ada berbagai genre tulisan.Saya belum paham tentang titik perbedaan antara artikel opini, essay, kolom dan feature. Mohon penjelasannya. Trima kasih
-Opini : pendapat penulis, gaya formal, buat siapa saja. Kolom, gaya lebih cair dan ditulis oleh orang terkenal sebagai undangan dan biasanya disedikan space/ruang khusus. Feature: berita panjang lebar dengan gaya sastra, mendalam dan ada sentuhan human interest.

6. Suprapti-SMP N 1 Ciater-Subang. Klo  artikel dijadikan sebuah buku, apakah  tema nya harus1 macam? Ataukah bisa beberapa tema dijadikan beberapa bab yang terpisah? Keduanya bisa. Lebih bagus yang pilihan pertama

7. ijin bertanya Bahrudin dari Rembang
Bagaimana teknik mengedit bagian artikel yang akan dijadikan buku?  Mohon diberi contoh, terima kasih. Editing adalah pekerjaan penting.Jangan pernah melepas tulisan tanpa melewati swasunting.
Editlah, apakah ada penulisan yang sesuai kaidah. Adakah yang salah cetak. Adakah kalimat / paragraf yang tak mudah dimengerti. Apakah hubungan antarkalimat/paragraf koheren?
 Ditulis oleh orang yang punya otoritas. Misal, guru menulis tema pendidikan. Dokter menulis tema kesehatan

8 Seproni -Bandung
 Apakah dalam artikel harus mencantumkan sumber rujukan, seperti menulis KI? Ya, jika diperlukanKutipan perlu dicantumkan. Nama pengarang, tahun terbit, halaman.

9. Damdam Efendi/SMPN 41 Bandung
a. Apakah penulisan artikel dibatasi jumlah kata/kalimatnya?
b Bagaimana cara menghubungkan kalimat dg kalimat atau paragraf dg paragraf supaya menjadi sebuah artikel menarik untuk dibaca?

10.Syarat lain apa artikel yg dapat dimuat di media massa?Baca sebanyak mungkin karya orang yang telah teruji. Misalnya, penulis yang sering muncul di koran atau penulis yang punya banyak karya buku Tiga M:  Mulai, mulai, dan mulailah sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi.
Di akhir penyampaian materi Pak  anwar berpesan “Tiga M”: Mulai, mulai, dan mulailah! Maaf, Percuma ikut pelatihan atau baca berbagai buku panduan penulisan jika tidak melakukan resep Tiga M tersebut. .Sila berkunjung ke www.anwardjaelani.com. Semoga bermanfaat. Salam Literasi….

Peresume    :  Suprapti, S.Pd (SMP N 1 Ciater, Subang, Jawa Barat)
Buku yang pernah ditulis:  Anakku Harapanku
       Asa dari Bumi Papua
Fb Prapti Prayitno
Ig prapti9370
https://praptiprayitno.blogspot.com


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika Mbah Kena COVID -19

Menulis Buku Populer Semudah Menulis Chatting

Membangun Indonesia melalui PJJ yang menyenangkan