Dari Artikel menjadi Buku
Dari Artikel
menjadi Buku
Resume ke-6 Kuliah Menulis On-line
Pertemuan ke- 20
Gelombang
ke-14
Hari/Tgl
: Rabu, 15 Juli 2020
Pukul :
19.00 s.d 21.00 WIB
Pemateri
: Anwar Jaelani, M.Pd
TTL
: Pamekasan, 23-April-1962
Lulusan
:
S2 Ilmu-ilmu Sosial Universitas Airlangga
Jabatan
: Pengajar STAIL Pesantren Hidayatullah
Surabaya, Trainer Pelatihan Kepenulisan
: Pengurus Perhimpunan KB_PII Jatim
(2015-2020)
Materi
: Cakap Menulis Dari Artikel
menjadi Buku
Kuliah Menulis On-line kali ini merupakan pertemuan ke-20 menghadirkan narsum bapak Anwar Djaelani dengan
materi bagamana cakap menulis dari artikel menjadi buku. Perkuliahan dibuka oleh Om Jay
dengan moderator Bu Kanjeng. Pak Anwar membuka
kuliah dengan salam dan membaca basmalah
serta mengajak semua peserta untuk meluruskan niat agar semua aktivitas kita
semata-mata mencari ridho Allah.
Perkenalan dengan
beliau dimulai dengan karya buku beliau yang telah dihasilkan. Aktif menulis
artikel sejak 1996.Jejak artikelnya antar lain ada di Jawa Pos, Radar Surabaya,
Surya, Malang Pos, dan Republika. Sejak SMA sudah aktif berorganisasi sosial
keagamaan. Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika
rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang
kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk
mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca
sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.
Semangat bisa
semakin tinggi jika melihat fakta menarik di sekitar kita dan kita tuangkan
dalam tulisan. Bahwa, aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku
demi buku. Bahwa, trampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap
menulis buku.
Perlu Pembiasaan
Banyak membaca
adalah modal utama penulis.baca sebanyak mungkin bahan bacaan terutama bidang yang kita sukai. Dengan sering membaca
seseorang akan,:
1.
mendapatkan pengetahuan / wawasan
baru.
2.
Terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai
pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. K
3.
Kaya dengan perbendaharaan kata
Bersemangatlah di
saat menulis!
Sungguh, tulisan
itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren
Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid,
“Saya akan mengajar dunia dengan pena”. Artikel
adalah sebentuk karya tulis.
Mari, maju dengan
menulis
Tema untuk
dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia
di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan
internet/[media sosial.
Tentang “Niat dan
Pembiasaan”
Kita perlu
membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat
yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?
Agar bisa dimuat
di media
Tema tulisan
harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi,
maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal
syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi,
dan kecermatan berbahasa.
Tema tulisan
Tema akan datang
mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris
di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”,
biasanya lalu terbit ide untuk membuat artikelnya.
Langkah menulis
Setelah tema
tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka
karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline
kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.
Pada dasarnya,
alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu :
1.
Pendahuluan: disampaikan secara
ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan
2.
Pembahasan: kita urai dan analisis
masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan.
3.
Penutup: berisi simpulan dan saran berdasarkan uraian dan
analisis sebelumnya.
Tetap
Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1
paragraf)
• Manusia selalu diuji dengan bentuk
beragam (2 paragraf)
• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 secara umum (2
paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 di dunia
pendidikan (3 paragraf)
• Sudut pandang agama, bersama kesulitan
ada kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan cara belajar di saat
pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di
situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16
paragraf
Sebagai latihan, peserta
disilakan untuk mencoba membuat outline sebuah artikel berikut perkiraan jumlah
paragrafnya. Untuk gambarannya, Pak Anwar memberi contoh artikel beliau yang
dimuat di surat-surat kabar ternama.
Judul lebih
menarik dengan menggunakan rima, seperti
contoh di atas: Menjaga Martabat Penerima Zakat, didengarnya juga enak.
Berikutnya kita lanjut belajar membuat paragraf pertama atau disebut Lead. Jika judul dan lead berhasil memikat pembaca alamat akan
dibaca orang dengan antusias. Namun jika gagal besar kemungkinan orang akan
meninggalkan tulisan kita.Berikut penjelasannya.
Pertama “Lead
Penggoda”.
Lead adalah
pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi
lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu
pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.
Kedua, perihal
“Pembahasan nan Menawan”.
Di bagian ini,
isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus
sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap
dengan sentuhan popular.
Sangat
dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.
Ketiga, tentang
“Penutup yang Menggugah”.
Bagian ini memuat
kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus
dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:
Belajar Tiga Gaya
Lead dan Penutup
1.Judul: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu
Lead (Gaya
pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Semua orang,
tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh
menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin
menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
Penutup:
Sungguh, jadilah
pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai
para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak
menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi
murid, orangtua murid, dan masyarakat luas.
2.Judul: Rindu
Pemimpin Menulis Buku
Lead (Gaya
pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Di Indonesia,
Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia
dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih
mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski
bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan,
seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?
Penutup:
Alhasil, kepada
para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua
persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua
yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan
yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? …
3.Judul: Ilmu
Pengetahuan Bisa Topang Keimanan
Lead (Gaya kedua,
dengan kutipan pemikat)
“If you think
strongly enough,
you will be
forced by science to the belief in God”
(Kelvin,
fisikawan, 1824-1907).
Penutup:
Singkat kata,
ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman.
Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman.
Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia
berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan
adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.
4.Judul: Menguatkan
Mental Anak di “Musim” Olok-olok
Lead (Gaya
ketiga, narasi diskriptif):
Sesungguhnya,
olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan
terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi
bully- sangat besar.
Penutup:
Singkat kata,
selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap
untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi
berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah
terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.
Perihal “Panjang Artikel”.
Secara umum,
media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing
kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin,
sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.
Dari Artikel ke Buku
Selepas trampil
menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang
sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
a. Pertama, saat harus merancang dan
menulis buku.Tetapkanlah tema yang akan diangkat. Buatlah Daftar Isi.Mulailah
menulis.
b. Kala menghimpun artikel menjadi buku.Tulislah
sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan.
Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a).Edit ulang.
Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”.
Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b).Jika
diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin
masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik
“Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah
di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan
“Belajar di Masa Pandemi”.Semakin terampil
menulis artikel semakin terampil juga menulis buku.
Menulis Resensi Buku
Resensi buku
adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas
buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling
penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan
kekurangannya.
Panduan lengkap
dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu
saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
1.
Tulislah identitas buku
2.
Apa isi ringkas buku?
3.
Apakah penulis memiliki kompetensi?
4.
Apakah buku itu didukung referensi
memadai?
5.
Buku itu lebih ditujukan ke segmen
pembaca mana?
6.
Adakah pengetahuan baru yang
disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah
ada?
7.
Apa kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan?
8.
Bagaimana performa fisik buku,
menarik?
9.
Tepatkah momentum kehadirannya?
10. Berhargakah
untuk segera kita baca dan atau miliki?
Ada banyak
keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita
akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang
lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang
kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.
Bu Kanjeng
menyudahi pemaparan materi dari Pak Anwar: “Super sekali paparan yang
disampaikan Pak Anwar. Dijamin dengan banyak berlatih dan memakai panduan yang
diajarkan Pak Anwar Artikel bapak ibu
akan tembus media. Selanjutnya tayangan untuk latihan buat out-linenya.
Berikut hasil
latihan para peserta.
1. Ai S Dewi
Subang
Tema:
Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
- Pembelajaran
bagi siswa (1 paragraf)
- Pengaruh
pandemi pada pembelajaran ( 2 paragraf)
- Model Pembelajaran
yang dilaksanakan ( 1 paragraf)
- Proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan ( 2 paragraf)
- Manfaat PJJ
masa pandemi ( 2 paragraf)
-Kendala yang
dihadapi (2 paragraf)
- Alternatif yang
dilakukan ( 1 paragraf)
- Kesimpulan
2.Andy Muhtadin
Beltim-Babel
Outline
Judul berkurban di tengah pandemi
-.covid19 di masa
new normal
-.pemberlakuan
prorokol kesehatan dalam ibadah hari besar
-.idul adha di
tengah covid
-.ibadah haji
peristiwa nabi ibrahim
-.berkurban di
tengah pandemi
-.strategi
berkurban di tengah pandemi
-.kesimpulan
Andy Muhtadin
Beltim-Babel
3.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Perkenankan saya
menyebutkan outlen yang sudah saya buat.
JUDUL BUKU: SERBA
SERBI INSPIRASI MENULIS BERSAMA OMJAY
-motivasi menulis
- konsistensi
menulis
-kesulitan
menulis
- serba serbi
inspirasi menulis di kelas Omjay
- menulislah agar
engkau berbeda
aam nurhasanah,
lebak banten
4. Memperingati
Hari Anak tanpa Televisi
Oleh Wiwin
Wintarsih -SMPN 2 TANJUNGSIANG Subang
Anak adalah aset
(1P)
Bagaimana
memperlakukan aset (1P)
Dampak perlakuan
terhadap aset (1P)
Pola pengasuhan
(1P)
Pola pengasuhan
masa sekarang (1P)
Kesalahan pola
pengasuhan (2P)
Contoh pola
pengasuhan masa kini (1P)
Permasalahan pola
pengasuhan (1P)
Kaitan Hari Anak
dengan Hari tanpa Televisi (1P)
Televisi sebagai
tontonan dan tuntunan (1 P)
Mengembalikan
pola pengasuhan ke pitrah anak (2)
5. Tema : Dokter
Cinta Dara
-Profile Dara
gadis kecil yang lugu (2 paragraf)
-Dara Tidak masuk
sekolah (2 paragraf)
- Ibu guru Dara
menjenguk Dara ke Rumah (3 paragraf)
- Orangtua Dara
sakit keras (2 paragraf)
- Dokter desa
datang membantu keluarga Dara (3 paragraf)
- Dara menjadi
anak asuh Dokter Riyan (2 Paragraf)
- kesimpulan (1
paragraf)
Titin#sditannaba#subang🌹
*Sebaiknya non
fiksi, bukan fiksi.
6.Pembelajaran di
Tengah Pandemi
-.Pandemi
covid-19 yang masih meraja lela
-Persiapan Pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
-Program
pembelajaran di tengah pandemi
-Teknik
pelaksanaan ditengah pandemi
- Kegiatan yang
dilakukan di tengah pandemi
-Kesimpulan
SRI BUDI HANDAYANI- Guru SMAN 1 Gresik
7. PPDB di Tengah
Pandemi Covid-19
-Pandemi
Covid-19 (1 paragraf)
-PPDB 2019 (2 paragraf)
-Perbedaan
PPDB 2019 dan PPDB 2020 (3 paragraf)
-Dampak Pandemi Covid-19 di PPDB 2020 (2 paragraf)
- Masalah PPDB
2020 (3 paragraf)
-Pandangan
tentang kebijakan PPDB 2020 di tengah
pandemi (4 paragraf)
-Penutup /
kesimpulan ,solusi alternatif (1 paragraf)
*Lima bab ini bisa
dianggap cukup untuk dikembangkan. Tapi, ibarat pohon, itu lima dahan besar.
Nah,tiap dahan, buatlah ranting-ranting. Buatlah subbab-subbab
8.Seproni
Bandung, maaf
-3 paragrap
- Pengertian
Madrasah dan Sekolah
- Bahasan secara
bahasa dan istilah/depinitif (1 paragrap)
-.Apa saja yang
membedakan antara Madrasah dengan Sekolah
- Dilihat dari
regulasi (2 paragrap)
- Letak
perbedaannya (2 paragrap)
- Plus minusnya
madrasah (1 paragrap)
- Keunggulan-keunggulan
di madrasah
- Penutup
-
Simpulan,Himbauan dan Saran
9.PJJ dan
Problematikanya di era pandemi
-Belajar bisa
dimana saja
-Pjj kekurangan
dan kelebihannya
-Efektifkah Pjj
di masa pandemi
-Metode mengajar
Pjj
--Dampak Pjj bagi
dunia belajar
-kesimpulan
( Aidil Fitriani,
Tenggarong - Kaltim )
10. .Amat Misnadi
- Bandung
Covid-19
dan warna baru keluarga kaum urban
a.
Statistik pekerja dari pinggiran kota (2 paragraf)
b.
Pagi pergi petang pulang (2 paragraf)
c.
Pandemi datang, WFH dimulai (2
paragraf)
d.
Kebiasaan baru; bersama keluarga
sepanjang waktu (2 paragraf)
e.
Kebiasaan baru; jadi guru itu perlu
ilmu (2 paragraf)
f.
Kebiasaan baru; berkeluarga mutlak
harus dewasa dulu (2 paragraf)
g.
Refleksi (2 paragraf)
Maaf, alur bahasannya
melompat-lompat. Sila diperbaiki.
11.Judul : Petani
Cerdik
Lead : pandemi
covid 19 berdampak menghilangkan lapangan kerja masyarakat meresahkan ...,
namun yang giat alih setir giat bertani datangkan berkah : ketahanan pangan
Penutup :
kemerosotan ekonomi masyarakat akibat kehilangan pekerjaan di berbagai sektor
menjadikan masyarakat beralih ke mengelola lahan dan menekuni pertanian swadaya
hingga menuju kesiapan ketahanan pangan masyarakat dan menjadi nafkah yang
memadai.
10. Suprapti -SMP
N 1 Ciater Subang
Judul : Produktif
di Masa Pandemi
- Apa itu pandemi
(1 paragraf)
-Pandemi Covid
-19 (3 paragraf)
-Dampak Pandemi
Covid -19 (3 paragraf)
-Usaha produktif
yang dapat dilakukan (4 paragraf)
- Penutup (1
paragraf)
*Lanjutkan
11.Penguatan
Pendidikan Karakter di Masa Pandemi
-Pengaruh pandemi
terhadap seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan (1 Paragraf)
-Pengaruh pandemi
dalam pendidikan/pembelajaran (2 paragraf)
-Proses dan problem pembelajaran di masa pandemi (2
paragraf)
-Problem pendidikan
adab karakter di masa pandemi (2 paragraf)
-Solusi dan alternatif (2 Pargraf)
-Kesimpulan dan
saran (2 Paragraf)
Syamsuddin
12. Damdam
Efendi/SMPN 41 Bandung:
Guru sebagai
Panutan
- Guru yang
Digugu dan Ditiru
-. Mengapa guru
dianggap sebagai panutan?
-. Bagaimana
untuk cara untuk menjadi panutan?
-. Jaga ucapan
dan kepribadian
- Jaga wibawa dan
marwah
*Maaf, judul
belum kuat. Urutan pemaparan belum sistematis. Semangat ya ....
Dilanjut dengan
sesi tanya jawab :
1. Kalau 1
paragraf, maksimal berapa baris, ada patokannya? Saproni.Bandung?
Jawab: Tak ada patokan. Sesuai kebutuhan.
Intinya, satu paragraf berisi satu ide pokok
2.a. Untuk membuat artikel yang menarik dan dimuat
di media cetak, bpk butuh waktu berproses berapa lama ya Pak? ). Variatif. Ada
sehari, ada dua hari (artinya, juga sambil melakukan pekerjaan lain)
b. Kapan waktu
khusus Bpk Anwar untuk menulis artikel / buku? Secara umum, di malam hari. Jika
diperlukan segera, bisa mengambil waktu selain itu. Usahakan menulis setiap
hari
3.Bu Kanjeng :
Bagaimana jika pertanyaan langsung pada kalimat pertama? Sangat bisa. Contoh
Judul : Sukses Menulis Via Kelas On-line
Bisakah kelas
belajar On-line mengantar pesertanya cakap menulis? Pertanyaan ini mengemuka,
karena fakta bahwa di sekitar kita banyak diselenggarakan Kelas Belajar On-line
4.Apakah bedanya
Tema dan Ide pokok / gagasan utama dalam sebuah paragraf ?
Aidil fitriani
Tenggarong Kaltim
5. Husnul Hafifah
dr Bondowoso
Di media massa baik
on line ataupun cetak ada berbagai genre tulisan.Saya belum paham tentang titik
perbedaan antara artikel opini, essay, kolom dan feature. Mohon penjelasannya.
Trima kasih
-Opini : pendapat
penulis, gaya formal, buat siapa saja. Kolom, gaya lebih cair dan ditulis oleh
orang terkenal sebagai undangan dan biasanya disedikan space/ruang khusus. Feature: berita panjang lebar dengan gaya
sastra, mendalam dan ada sentuhan human
interest.
6. Suprapti-SMP N
1 Ciater-Subang. Klo artikel dijadikan
sebuah buku, apakah tema nya harus1
macam? Ataukah bisa beberapa tema dijadikan beberapa bab yang terpisah? Keduanya
bisa. Lebih bagus yang pilihan pertama
7. ijin bertanya
Bahrudin dari Rembang
Bagaimana teknik
mengedit bagian artikel yang akan dijadikan buku? Mohon diberi contoh, terima kasih. Editing
adalah pekerjaan penting.Jangan pernah melepas tulisan tanpa melewati
swasunting.
Editlah, apakah
ada penulisan yang sesuai kaidah. Adakah yang salah cetak. Adakah kalimat /
paragraf yang tak mudah dimengerti. Apakah hubungan antarkalimat/paragraf
koheren?
Ditulis oleh orang yang punya otoritas. Misal,
guru menulis tema pendidikan. Dokter menulis tema kesehatan
8 Seproni -Bandung
Apakah dalam artikel harus mencantumkan sumber
rujukan, seperti menulis KI? Ya, jika diperlukanKutipan perlu dicantumkan. Nama
pengarang, tahun terbit, halaman.
9. Damdam
Efendi/SMPN 41 Bandung
a. Apakah
penulisan artikel dibatasi jumlah kata/kalimatnya?
b Bagaimana cara
menghubungkan kalimat dg kalimat atau paragraf dg paragraf supaya menjadi sebuah
artikel menarik untuk dibaca?
10.Syarat lain
apa artikel yg dapat dimuat di media massa?Baca sebanyak mungkin karya orang
yang telah teruji. Misalnya, penulis yang sering muncul di koran atau penulis
yang punya banyak karya buku Tiga M: Mulai,
mulai, dan mulailah sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi.
Di akhir
penyampaian materi Pak anwar berpesan “Tiga
M”: Mulai, mulai, dan mulailah! Maaf, Percuma ikut pelatihan atau baca berbagai
buku panduan penulisan jika tidak melakukan resep Tiga M tersebut. .Sila
berkunjung ke www.anwardjaelani.com.
Semoga bermanfaat. Salam Literasi….
Peresume :
Suprapti, S.Pd (SMP N 1 Ciater, Subang, Jawa Barat)
Buku yang pernah
ditulis:
Anakku Harapanku
Asa dari Bumi Papua
Fb Prapti Prayitno
Ig prapti9370
https://praptiprayitno.blogspot.com
Keren Bu resumenya, mantap
ReplyDeleteNuhun Bu Dewi, selalu kunjung
DeleteAlhamdulillah akhirnya bisa mampir... Resume sangat lengkap... Mantapzzz
ReplyDeleteNuhun Bu Wiin, selalu kunjung juga
DeleteMantap buunn...👍
ReplyDeleteWow mantap 👍🏻👍🏻👍🏻
ReplyDeleteLengkap dan manthap👍
ReplyDeleteRapi...lengkap..kereeenn
ReplyDeleteKeren, lengkap Bu..resumenya...
ReplyDeleteresumenya lengkap dan mantap... Salam Literasi !
ReplyDeleteResume spesial pake komplit🤗
ReplyDelete