KUNCI SUKSES PRODUKTIF MENULIS
KUNCI SUKSES PRODUKTIF MENULIS
Resume ke-1
Resume
Kuliah Menulis On-line ke-1 Gelombang
14
Hari/Tgl : Jum’at , 03 juli 2020
Pukul : 19.00
s.d 21.00 WIB
Pemateri : Dr.
Ngainun Naim (Dosen IAIN Tulungagung)
No
kontak : 081311124546
e-mail :
naimmas22@gmail.com
Materi :
Kunci Sukses Produktif Menulis
Peresume
:
Suprapti, S.Pd (SMP N 1 Ciater,
Subang, Jawa Barat)
Akhirnya dengan mengumpulkan segenap keberanian dan motivasi
dari temen komunitas Lisangbihwa (Literasi Subang Bihari Berwibawa ) Subang
yang diketuai Bu Arum Handayani, M.Pd, saya memberanikan diri mengikuti Kuliah
Menulis bersama Om Jay. Walaupun usia sudah emak menjelang nenek, lola /gaptek
IT dan harus sabar menunggu sinyal bagus tapi masih ingin bersemangat untuk belajar literasi (katanya sih jadi insan
yang literat yang merupakan modal seorang guru….). Walau tertinggal jauh baru
bergabung di gelombang 14 , tidaklah mengapa, dari pada tidak pernah mencoba,
he he edisi menghibur diri….Resume
ke -1 pada sesi ini, dengan pemateri Bapak Doktor Ngainun Naim, beliau adalah seorang dosen IAIN Tulungagung, yang begitu
luar biasa produktif dalam berkarya. Beliau telah menulis puluhan buku dan belasan artikel jurnal yang telah
diterbitkan. Kuliah On-line
dibuka Om Jay dan moderator oleh Ibu Dra.
Sri Sugiastuti, M.Pd atau dikenal dengan Bu Kanjeng.
Beliau mengawali paparan materi dengan pernyataan : “Guru
merupakan kunci terpenting dalam dunia pendidikan. jika guru berkualitas, besar
kemungkinan kelas yang diajarkan juga berkualitas. Namun, jika gurunya kurang
berkualitas tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Dan
salah satu kunci penting peningkatkan kualitas seorang guru adalah dengan
membangun budaya literasi, yakni budaya baca dan menulis.”
Seorang
guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin
meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak
karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan
pendidikan.Berkenaan dengan hal menulis, beliau menyampaikan tentang
KUNCI-KUNCI PENTING agar sukses dan produktif dalam menulis .Kunci itu alat
untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan Bapak Ibu sekalian. produktif dalam
menulis, Tapi jika hanya sekedar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu
kunci tidak akan berfungsi.
Berikut
kunci-kunci penting yang beliau isampaikan :
1.
MOTIVASI
Apa motivasi Anda ? Silakan ditata mulai
sekarang.Motivasi menulis bisa berupa;
[1] motivasi karir, bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Anda. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
[1] motivasi karir, bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Anda. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
[2]
motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat
terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang.
Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian
besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
[3]
motivasi politik; menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
[4]
motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
Silakan
jika Bapak Ibu sekalian. hendak menambah jenis motivasi di luar 4 yang saya
sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka
akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.
2. MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.
Saya
pribadi berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.
Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.Saya sangat yakin Bapak Ibu sekalian.bisa menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis Bapak Ibu sekalian. Jika lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.
Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.Saya sangat yakin Bapak Ibu sekalian.bisa menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis Bapak Ibu sekalian. Jika lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.
Bayangkan,
saat S-1 Anda setiap semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester
harus membuat 10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman.
Kalikan 8 semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman
dengan laporan KKN, magang, skripsi.
Jumlah
halaman pasti bertambah jika Anda lulus S2. Total halaman yang ditulis jika
sampai lulus S2 saya kira paling tidak 500 halaman. Apalagi jika sampai selesai
doktor. Jelas di atas 2.500 halaman. Sekarang hitung berapa laporan penelitian
yang harus Anda buat setiap tahun. Berapa laporan pengabdian. Sudah
ribuan—sekali lagi ribuan—halaman yang sudah Anda tulis.
Sekarang
mari kita urai mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya
sudah ribuan halaman. Ada beberapa kemungkinan;
[1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi. Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang berkenan
[1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi. Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang berkenan
[2],
tidak menulis karena dibuatkan orang lain.
[3]
menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan
bahan di google lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
[4],
begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang
harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup.
Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya
di akhir kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.
Menulis
itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya.
Sesederhana apa pun buku yang Anda hasilkan itu tetap memiliki kontribusi
penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama Anda terus
menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan
kawan-kawan lainnya.
3: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK
“KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
Menulis
itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang
bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu
telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.
Coba
kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.
[1]
mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak
royalti.
[2]
sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
[3]
memiliki banyak teman.
[4].
Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan. [5] tulisan adalah alat
perekam kehidupan yang ajaib.
4.TIDAK MUDAH MENYERAH
Banyak
orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya
naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya
berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari,
semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali.
Saat
bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat
tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin
berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.
Menulis
lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh
halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.
5:BERJEJARING.
Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan pelatihan, bergabung dengan komunitas, juga dalam rangka berjejaring.
Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan pelatihan, bergabung dengan komunitas, juga dalam rangka berjejaring.
6. MENULIS
SEBANYAK-BANYAKNYA.
Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan
secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan
menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.
Sesi Tanya jawab
1.Aam
Nurhasanah –Lebak- Banten
Assalamualaikmum
Dr. Naim. Materi 6 kunci tadi sangat luarr biasa. Pertanyaan saya, bagaimana
caranya menyusun resume jadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca? Apakah
tanggal dalam resume harus dihilangkan atau dibiarkan? Soalnya ada yang bilang, kalau
buat buku, tanggal dan bulan resume harus dihilangkan. Mohon pencerahannya.
Waalaikumsalam.
Jawab
: Terima kasih Ibu. Menurut saya tanggal tidak perlu dicantumkan. Saya
kebetulan memiliki sebuah buku yang merupakan review dari banyak buku Judulnya
Teraju: Strategi Membaca dan Mengikat Makna
2.
Sri Budiarti – Bantul : Menurut Bp. Naim pribadi , kriteria tulisan yang baik
dan berkualitas itu seperti apa, lalu apa saja kiat yang Bp lakukan
untuk menghasilkan karya tulis yang bisa diterima khalayak / penerbitTerima
kasih atas penjelasannya
Jawab
: Kriteria tulisan yang baik adalah
(1) Selesai langsung ditulis., sebagus apa pun ide,
jika belum selesai ditulis ya belum bagus. (2)Minim salah ketik/teknis (3)Bahasa
menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik.(4) Jika ingin diterima
penerbit, ikuti gaya dan kebijakan penerbit.
3.
Assalmu’alaikum Wr Wb, maaf bertanya
terima kasih ilmunya. saya ingin stressing poin ttg jangan hiraukan
nyinyiran orang sepertinya ini adalah masalah besar Pak. KURANG PD dgn karya
sendiri.. Mohon petunjuk.
Jawab
: Seseorang yang punya rasa kekurangpedean
mungkin disebabkan oleh rasa MALU
Ada 4 jenis MALU dalam menulis yaitu :
(1)MALU untuk menulis. tidak akan bisa menulis.
(2)MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang.
(3)MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis
(4) MALU TIDAK MENULIS.
Ada 4 jenis MALU dalam menulis yaitu :
(1)MALU untuk menulis. tidak akan bisa menulis.
(2)MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang.
(3)MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis
(4) MALU TIDAK MENULIS.
Akhirnya
peresume simpulkan, sukses dan produktif menulis akan kembali ke kita masing-masing, apakah bisa
mempraktekkan kunci tersebut atau tidak? Managemen waktu agar konsistensi dalam menulis amat
sangat diperlukan tetapi saya rasakan susah untuk dilakukan dengan berbagai
alasan, walau tahu pepatah mengatakan bisa karena biasa, biasa menulis pun
karena terbiasa menulis dan akhirnya bisa
menulis. Menulis dari hal sekitar kita dan yang kita ketahui. Dan yang tidak
kalah penting, kita luruskan niat bahwa
menulis pun dalam rangka ibadah karena Alloh, untuk aktualisasi dan kualitas diri dan berharap tulisan
kita. bermanfaat Salam literasi.
Peresume : Suprapti, S.Pd (SMP N 1 Ciater, Subang, Jawa Barat)
Buku yang pernah ditulis: Anakku Harapanku
Asa dari Bumi Papua
Fb Prapti Prayitno
Ig prapti9370
https://praptiprayitno.blogspot.com
Resume pertamanya sudah joss banget... keren pisan ini mah ... 👍👍🙏
ReplyDeleteNuhun Bu Ketuu...motivasinya..🙏
DeleteResume yang kereeenn..... Terima kasih Bu....
ReplyDeleteSy yg terimakasih, udh belajar dari Ibu dan teman-teman🙏
Deletesya juga msih malu2 dalam menulis
ReplyDeletetapi rasanya kok malu-maluin ya kalo ga nulis...
jadi paksain aja untuk nulis...iya kan
salam literasi dari jayapura
main ke blogku ya bun...ssbdok8.blogspot.com
He he....iya Bu Halimah , nuhun🙏
Deletelengkap dan mantap resumenya.. .
ReplyDeletemampir juga di catatanenikarti.blogspot.com... mksi
Nuhun Bu Eni, udh main ke ibu..😉
Deletekeren banget BuPrap, tetap semangat
ReplyDeleteNuhun Bu Dewi, semangatnya
DeleteBu prapti apa kabar? Resume bu prapti selalu oke. 🥰
ReplyDeleteNuhun Bu Latifah, udah mampir
DeleteWah ini nih pembelajar sejati 👍🏻 belajar sepanjang hayat. Inspirasiku 😘
ReplyDeleteNuhun Neng Ditta, jd penyemangat Mak2 juga....
DeleteKeren......semangat terus
ReplyDeleteNuhun Bu Hj, semangatnya
DeleteMantul Resumenya
ReplyDelete*Bismillah*_….
Senin, 06 Juli 2020, Postingan ke-416. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog www.sarastiana.com
_*Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning*_http://www.teachinglearningcom
Nuhun Pak. Sy juga udh mampir
ReplyDelete