Pasar Buku di Masa Pandemi
Pasar Buku
di Masa Pandemi
Resume
ke-4 Kuliah Menulis On-line Pertemuan ke-
18
Gelombang ke-14
Hari/Tgl :
Jumat, 10 Juli 2020
Pukul :
19.00 s.d 21.00 WIB
Pemateri : Agust.
Subardana, S.E., M.M. , CDS
Jabatan :
Direktur Pemasaran Penerbit
Andi Jogjakarta
Materi : Strategi
Pemasaran Buku di Masa Pandemi
Peresume : Suprapti,
S.Pd (SMP N 1 Ciater, Subang, Jawa Barat)
Sebagian
besar orang di masa pandemi ini, jangankan untuk beli buku, tercukupi untuk
kebutuhan pokok saja sudah bersyukur. Bagaimana
strategi pemasaran buku di masa pandemi? Berikut paparan dari Pak Agus Subardana Direktur Pemasaran Penerbit Andi di
Kuliah Menulis On-line ke 18. Karena saya ikut Gelombang ke-14 jadi baru resume yang
ke-4, tertinggal jauh dengan teman-teman. Gak apa-apalah, semangat menyusul
daripada tidak sama sekali. Edisi menghibur dan menyemangati diri….
Kuliah dibuka
Om Jay dan mempersilakan Bu Aam Nurhasanah sebagai moderator untuk yang kedua
kalinya. Penyampaian kuliah kali ini, Pak Agus menggunakan slide yang diperjelas dengan voice note agar melatih peserta dalam
membuat resume tidak melulu copas.
tapi juga hasil menyimak. Beliau menyampaikan dengan suara jelas, pelan-pelan
dan mudah dipahami…
Setelah
salam pembuka, Pak Agus mengawali perkuliahan dengan menampilkan slide dampak Covid 19 bagi penerbitan buku, bahkan
sampai ada yang gulung tikar.
Dampak
penjualan buku selama Covid 19 antara lain :
1.
Jaringan toko buku tutup selama kurang lebih 4 bulan
2. Orang
pada takut datang ke toko buku atau mall
3.
Penurunan omset toko buku 70-80%
4.Banyak
penerbit memberhentikan distribusi ke toko buku
5.
Beberapa penerbit gulung tikar (bangkrut).
Dari
grafik trend pengunjung di Toko Buku Gramedia selama Covid 19 dapat dilihat
mengalami penurunan yang sangat tajam di pertengahan bulan Februari, naik
sedikit di bulan Maret tapi turun lagi
di bulan awal April sampai tutup.
Mulai merangkak naik pertengahan Juni tapi turun lagi, nha di awal bulan Juli sudah mengalami kenaikan pengunjung lagi
khususnya di toko buku Gramedia yang
dibuka sesuai dengan protokol kesehatan Covid 19.
Untuk
menghadapi situasi di masa pandemi tersebut, penerbit buku perlu melakukan strategi pemasaran yaitu pentingnya
bagaimana kita men-transformasi digital.Yang mengubah diri menuju era Low Touch
Economy yang ditandai dengan interaksi antar individu dengan minim sentuhan
fisik (Low Touch), keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan dan perilaku
baru (new normal) hingga Pergeseran di sektor-sektor industri terutama sektor
industri perbukuan.Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, terutama
dari tempat bekerja, cara belajar-mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas
sosial.
Digital
Marketing dibuat untuk menyesuaikan diri agar tetap eksis di masa pandemi,
meliputi branding, sosial media, content
marketing, email marketing, video production, SEO, Web design, app development
dan SEM.
Upaya
penerbit untuk mempertahankan penjualan
buku antara lain :
1 1.Digital Marketing karena :
a.Biaya lebih relatif terjangkau dan murah
b.Daya jangkauan lebih luas
c.Mudah menentukan target pasar buku yang ditawarkan sesuai
kategori
d.Komunikasi dengan konsumen lebih mudah.
e.Lebih cepat popular
f.Sangat membantu meningkatkan penjualan.
2. Tetap berhubungan dengan pelanggan buku
di medsos
3. Pastikan buku mudah ditemukan di media
online seperti Website dan semua marketplace yang terhubung seperti bukalapak,
toko pedia, shopee, bli bli, belanja.com juga reseleller tim penerbit.
4. Pemasaran lewat komunitas novelis untuk
novel, komunitas guru untuk buku pendidikan dan sebagainya.
5.Harus bisa tampil sebagai yang pertama,
terdepan dan tercepat tepat sasaran sesuai kategori pasar yang dibidik.
6.Mengadakan promo khusus semacam
diskon/rabat yang lebih pada konsumen dan mengadakan webinar lewat zoom, chanel
you-tube straming dan grup WA.
7.Bagaimana menjadikan Branding tanggap
situasi, cepat dalam merespon permintaan pengiriman buku, jika ada komplen
konsumen cepat dicari jalan solusinya
8.Mobile marketing ,email marketing,
personalize marketing (target perseorangan), continues marketing
(berkelanjutan), dan terintegrasi pada
satu website/tool sehingga memudahkam
dalam mempromosikan brand yang mau dijual
9.Buat konten marketing yang menarik
perhatian pembaca dengan menampilkan informasi berupa artikel, teks, gambar
,video bahkan hasi penelitian/riset tertentu. Tentunya informasi yang memiliki
keterikatan dan relevansi dengan usaha bisnis yang dilakukan.
10.Visual marketing lewat akun medsos
FB, IG, WA, Youtu be untuk menarik perhatian konsumen lewat dunia maya.
11. Google add watch/PPC sebuah sarana
berbayar yang bisa membawa visitor ke website tujuan.
Potensi Buku Sekolah
Dengan
adanya kebijakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk pembelian buku di
perpustakaan maupun buku teks/ajar dan pendampingnya, merupakan peluang bagus
untuk pemasaran buku. Penerbit Andi menyediakan menu/produk buku yang sangat variatif dari tingkat SD
sampai perguruan tinggi, dari buku ajar, buku pendamping dan buku peminatan.
Pembelian buku lewat dana BOS melalui SIPLah (blanja.com dan blibli.com)
Ranking Buku Laku di Toko
Rangking
pertama buku yang laku di toko Gramedia adalah
jenis novel, kedua buku anak., ke-3 buku religi, ke- 4 adalah buku
sekolah atau buku ajar dan lainnya. Bapak Ibu kalaau ingin menerbitkan buku
silakan pilih dari rank 1 – 10 dari list tersebut.
Di akhir
penyampaian materi Pak Agus menampilkan gambar sarat pesan dari www.andipublisher.com untuk memotivasi
penulis untuk berkarya:
Dari sesi
tanya jawab dapat dicatat sebagai berikut :
1.Pembelian buku paket melalui SIPLah dengan mengajukan PO (pre Order)
ke market place melalui akun dapodik
sekolah, selanjutnya proses kirim barang. Setelah terima barang sekolah mebuat BAST
(Berita Acara Serah Terima) upload ke SIPLah, transfer ke mitra plaza (blanja.com), upload
juga bukti pembayaran, dan penerbit menunggu verivikasi dari market place. Intinya bayar setelah
terima barang. (Penanya : Bu Aam Nurhasanah (moderator)- Lebak Banten)
2.Teknik pemasaran buku solo atau karya
bersama dengan promo bersama dengan bedah buku, webinar. Jika penulis mau
memasarkan sendiri penerbit akan memberi diskon 30%-40%. (Penanya Pak Andi
Muhtadin-Babel)
3 Peran penulis yang diharapkan penerbit.untuk pemasaran buku untuk bisa
berkolaborasi dalam promosi bukunya melalui media sosial (webinar, bedah buku
atau zoo) dan komunitas yang ada.(Sunaryo-Berau).
Sedang peran guru diharapkan dapat membangkitkan gemar membaca (literasi). Stimulus
dari penerbit buat penulis dengan rabat/diskon atau doorprize buku sebagai sample
untuk promosi buku di komunitasnya.( Penanya Bp Sunaryo-Berau)
4.Syarat buku yang bisa masuk SIPLah :
lolos dan mendapatkan SK Penilaian dari
Puskurbuk. Kemudian masuk akun Web servis Puskurbuk dan Web SipLah. Kalau penyedia
buku di akun SIPLah bisa berupa CV atau PT dengan syarat memiliki SIUP, NPWP,
legal notaris mendaftar ke marketplace
dan masuk akun SIPLah (Penanya Ai.S.Dewi-
Subang)
Akhir
sesi pertemuan kali ini Pak Agus sampaikan untuk motivasi penyemangat para
peserta : Semua harus ditulis, apa pun itu, jangan takut tidak dibaca atau
tidak diterima penerbit. Yang penting tulis, tulus dan tulis. Suatu saat pasti
berguna…Kami (Penerbit Andi siap membantu dalam memasarkan buku. Semoga kami
peserta khususnya saya sendiri dapat mewujudkan mimpi untuk bisa nenerbitkan
buku di penerbit buku mayor….Semangattss….Salam Literasi…
Suprapti - SMP N Ciater :
Buku yang pernah ditulis: Anakku Harapanku
Asa dari Bumi Papua
Fb Prapti Prayitno
Ig prapti9370
https://praptiprayitno.blogspot.com
weis lengkap BuPrap, semangat menulis
ReplyDeleteNuhun Bu Dewi motivasi semangatnya
DeleteNuhun Bu Dewi, motivasinya...👍👍
ReplyDeleteSemoga kita bisa terus berkarya ya Bu....
ReplyDeleteNuhun Ibuu..Aamiin YRA...
DeleteWow, lengkap & manthap
ReplyDeleteNuhuun Ibu Ketuu...
DeleteAamiin semoga Allah mudahkan kita untuk tetap menulis sebagai karya yang akan dimanfaatkan oleh generasi berikutnya
ReplyDeleteNuhun Pak, Aamiin YRA ..jazakallaahu khoiron katsiiroo
ReplyDelete