SERBA-SERBI MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT ANDI


SERBA-SERBI MENERBITKAN BUKU 
Resume ke-2 Kuliah Menulis On-line
Gelombang ke-14


Hari/Tgl       :  Senin , 06 juli 2020
Pukul            :  19.00 s.d 21.00 WIB
Pemateri     :  Edi S.Mulyanta S.Si,.M.T
Jabatan        :  Publishing Consultant Penerbit Andi Jogjakarta
Fb                 :  https://www.facebook.com/edis.mulyanta
Blog             :  www.sobatambyar.com
Materi        :  Berbagi Pengalaman menerbitkan Buku di Penerbit Andi
Peresume  :   Suprapti, S.Pd (SMP N 1 Ciater, Subang, Jawa Barat)



Kuliah Pelatihan Menulis On-line bersama Om Jay selalu menghadirkan pemateri yang handal dan luar biasa. Pada malam ini hadir praktisi di bidang penerbitan yaitu Bp Edi S. Mulyanta S.Si,.M.T.dengan moderator Om Jay.

Pak Edi mengawali dengan mengucap  salam serta berharap semoga selalu sehat dan  semangat dalam menghadapi keadaan yang kita alami.Dunia penerbitan saat ini pun sama mengalami dampak akibat pandemi yang belum ada kepastian kapan berakhirnya.

Beliau akan buka blak-blakan dapur dunia penerbitan dari hulu sampai hilir.  Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya.Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau ujung-ujungnya duit  (UUD) dari hasil penjualan buku. Outlet utamanya adalah toko buku yang menjadi soko gurunya sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas.

Pandemi ini telah meluluhlantakkan bisnis penerbitan yang cukup signifikan. Pada bulan Januari-Februari 2020 omzet toko buku masih sangat normal dan tidak ada tanda-tanda pusaran badai yang tidak terduga.Setelah Pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona ke Indonesia, benih badai besar bersemai dan membesar dengan deret multiplikasi yang luar biasa.Menjadikan semua lini kegiatan terhenti bahkan yang tadinya laju gigi 5 harus mendadak mengerem, ke gigi 1 atau bahkan memarkirkannya untuk sementara waktu sambil melihat keadaan. Dengan berlakunya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah otomatis toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop artinya terhenti sama sekali (penurunan 80-90%).

Outlet tertutup berimbas ke penerbit sehingga harus mereposisi bisnisnya kembali yang berdampak pada produksi dan penjualan buku, hingga ke penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku. Setelah 3 bulan parkir di piststop tampak secercah harapan setelah beberapa daerah memetakan pandemi dengan baik dan mencoba berani untuk bergerak. Bulan Juni-Juli Gramedia telah membuka gerainya hingga 80% di seluruh Indonesia berakibat bergeraknya kembali semangat penerbit untuk memulai new normal. Rebound yang terjadi menuntut penerbit untuk menutuskan apakah melaju kembali atau memarkirkan bisnisnya.

Sementara penerbit jika tidak ambil kesempatan untuk mengambil pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini.

Pengalaman kami identifikasi tema buku menjadi sangat penting. Beruntung tema yang up to date mengenai Corona telah kami tebar ke penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku yang berkaitan dengan virus tersebut. Kesiapan penulis dalam menuliskan materi dalam menulis buku menjadikan tantangan tersendiri mengingat bahan-bahan sumber rujukan belum tersedia dengan mudah. Kami mempunyai data base penulis yang cukup baik sehingga dengan cepat dapat mengidentifikasi siapa penulis  yang kompeten di bidang ini dan dengan cepat meramu materi, kemudian launch dan beruntung dapat sambutan yang baik. Buku pendidikan tetap dipertahankan produksinya yang mempunyai pasar yang stabil setiap tahunnya. Keputusan-keputusan-strategik diperlukan, kami memarkirkan 50% mesin untuk mengurangi beban beaya produksi yang otomatis mengurangi jam kerja tenaganya.

Banyak hikmah yang didapat kali ini, di sisi penulis, penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu.Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. ( terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya).

Menurut beliau media WA yang dikelola Om Jay ini, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian kita dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca, diinterpretasi oleh pembaca tulisan kita. Tentunya semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Sehingga komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu waktu pengulangan secara rekursif (looping) berkali-kali sehingga kita akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan.

Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk kita  mulai menulis, karena di dalam blog., tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang kita tawarkan.Penerbit akan selalu melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan kita, sehingga kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata.Sehingga terkadang tulisan yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business process nya saja, bukan writing processnya.Dengan sudut pandang ini, kami perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah dengan melihat  : 
   1. Visi misi penerbitannya. 
   2  Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. 
   3. Buku-buku best sellernya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller. 
       Perlu di  ketahui rahasia ini, bahwa tidak ada buku best seller by design atau  dirancang, didesain         untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.

Kami pernah melakukan perencanaan matang, untuk membuat buku yang best seller. Beliau memilih tema yang luar biasa berbobot, penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Beliau push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.
Laskar pelangi saat awal terbit, penulis tidak menyangkan akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh mengecewakan dan meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari mulit-kemulut., dari komunitas satu ke komunitas lain  dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah dan terjadilah ledakan viral. Menjadikan buku tersebut best seller tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller.

Dengan berbagai pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Menurut  beliau pejuang literasi yang puritan seperti Om Jay ini dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya di tunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya. Bapak ibu dapat mulai tulisan dengan tema yang bapak/ibu sukai dan betul-betul bapak ibu kuasai. Tulis dengan terstruktur, dan muat di blog pribadi dan sebarkan di lingkungan teman.

Menurut beliau jika sudah Percaya Diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat  : Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan kita.

Penerbit bukan maha tahu, tetapi  berdasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang belum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu di beri perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang di angkat dalam tulisan kita. Tulislah rencana penulisan kita, dengan target market yang dituju, syukur-syukur bapak ibu tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya.

Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya.  Ke depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya. Selanjutnya beliau menyarankan agar  tetap mendokumentasikan pencarian keilmuan kita. Dengan dokumentasi yang terstruktur, pembaca akan dapat mewarisi ilmu kita dan bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu kita akan menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi dalam bentuk buku akan dikirim ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di masa yang akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkah dokumentasi kita dalam bentuk tulisan dan

Dilanjut dengan sesi tanya jawab sebagai berikut :
1. Jika penulis ingin memasukkan naskah buku ke penerbit Andi yang sekaligus akan membeli cetakan pertama. Berapa minimal eksemplarnya? Jawab : Pada awal tahun kami merencanakan untuk membeli mesin POD sehingga berapapun eksemplar dapat kami layani, karena keburu pandemi belum bisa terwujud. Saat ini skala produksi kami sangat optimal di angka minimal 300 eksemplar sehingga kami menggunakan pagu angka tersebut supaya harga buku kompetitif

2. Jika kita mau membuat buku, Cover dari judul kita didesain dari Penerbit Andi, atau desain sendiri? Terus biaya cover berapa? Biaya cetak per lbr berapa dan untuk mendapat ISBN ada ngk ?
Jawab : Cover didesain oleh team penerbit, penulis dapat mengusulkan cover jika mempunyai kemampuan untuk membuat cover. Nanti biasanya rapat desainer akan menentukan desain penulis dapat digunakan atau tidak.

3.Tema apa saja yang diterbitkan penerbit Andi? Apakah hanya buku pendidikan?
Jawab : Buku yang tidak lekang oleh jaman adalah 1. Buku Pelajaran 2. Buku Anak 3. Buku Teks 4. Buku Motivasi dan Agama 5. Buku FIksi

4.Alur pengiriman dan format penulisan seperti apa?
Jawab : Buku-buku yang kadung masuk di antrian memang cukup banyak, terbentur kami off nyaris 4 bulan tidak produksi sehingga antrian belum terurai. Kami ke depan akan mencoba kanal E-Book untuk mengurai kemacetan produksi cetak offline. Kami akan menggunakan jalur Google Play/Google Books untuk mempublishnya. Untuk cetak kertas kami tetap akan melakukan sesuai situasi ke depan.

5. Adakah email khusus untuk mengirimkan naskah??? Saya sangat tertarik sekali ingin menerbitkan buku tentang Omjay. Jawab : Bisa dikirimkan ke edis.mulyanta @gmail.com

6..Bisa ga kalau covernya sesuai dengan gambaran yang kita inginkan tapi tetap didesain oleh penerbitnya Jawab : Biasanya begitu, penulis memberikan deskripsi cover sesuai dengan yang diinginkan. Team desainer kami akan menerjemahkan dalam bentuk desain cover, biasanya 3 usulan desain, penulis dapat memilih salah satunya

7. Saya mau buat buku puisi apa kirimnya disini, bisa?trus berapa biaya buat penerbitannya?berapa eksemplar? Maaf banyak tanya🙏  Jawab : Selama kami menerbitkan buku, puisi bukan passion kami sehingga kami selalu gagal dalam memasarkan buku puisi, Untuk saat ini kami memutuskan tidak menerbitkan puisi, kecuali di biayai sendiri oleh penulisnya, dengan minimal eksemplar 300.Ke depan kami akan membuka kanal e-book sehingga tingkat terbit karya sastra, puisi, antologi pusi dapat kami terbitkan dalam bentuk e-book memberikan kesempatan untuk terbit.

8.Bahkan jauh sebelum masa Covid 19 saya sdh minta ke kepsek membuat perpustakaan digital. Mohon ikutkan saya. Jawab : nsya allah bulan-bulan ini semoga kanal ebook kami bisa kami luncurkan, saat ini sedang uji coba secara teknis keamanan dan metoda pembayara royalty ke penulis. Semoga lolos uji sehingga karya bapak ibu dapat kami monetize di google play tanpa terikat jumlah eksemplar.

9. Saya ... bukan perkataan saya sudah dibilang penulis produktif.
Jadi saya akan jadikan tulisan saya sbg sejarah kehadiran saya. Wariskan kepada generasi mendatang
Jawab : Betul sekali, bapak ibu dapat menggunakan aplikasi writer plus untuk menjadikan lisan bapak ibu menjadi tulisan yang siap diedit. Lumayan untuk mendokumentasikan lisan kita menjadi tulisan. Di WA Group ini sepertinya diajari juga menggunakan writer plus .... salah satu apps yang dapat menuliskan perkataan kita. Materi itu dibawakan oleh Ibu Sri Melni kalau tidak salah penggunaan Writer Plus 

10. Terkait  penerbitan 300 eksemplar misal buku 50-65 hal. Brp ya Pak Edi kisarannya?
Jawab : Biasanya nanti kami simulasikan di ukuran buku, spasi, margin, jenis kertas, finishing cover, jadi masih banyak variabel yang kita hitung

11. Kalo Buku Anak, bgmn dg gbr ilustrasinya Pak Edi? Apa bisa dibantu Penerbit Andi utk mencarikan ilustratornya? jawab : Internal perusahaan kami tidak ada devisi illustrator, biasanya akan kami hubungkan penulis dengan illustrator kolega kami. Silakan penulis dapat berdiskusi dan menentukan bentuk kerjasamanya.

Sebagai akhir kata beliau sampaikan bahwa dunia tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya, karena di luar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keinginan tahuannya dari tulisan bapak ibu. Kami akan mencoba menjembataninya semampu kami ditengah perubahan jaman yang luar biasa.

Sebagai reminder me  peresume asah otak dengan belajar dan belajarlah menulis dan menulis lagi dari hal-hal yang disekitar kita dan hal-hal yang diketahui, sebagaimana Rasulullah bersabda : Ikatlah ilmu dengan menulis. Kalau Om Jay bilang Menulislah tiap hari dan temukan keajaibannya. Niatkan untuk  ibadah dan berharap menjadi jariyah ilmu yang bermanfaat.Aamiin.
Salam Literasi....

Suprapti  - SMP N Ciater :
Buku yang pernah ditulis:  Anakku Harapanku
       Asa dari Bumi Papua
Fb Prapti Prayitno
Ig prapti9370
https://praptiprayitno.blogspot.com


Comments

  1. Keren BuPrap resumenya lengkap

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Nuhun Bu Esti, udh mampir. Harusnya dg bahasa sendri..tp baru bisa segitu 🙏

      Delete
  3. wah sudah siap nerbitkan buku Bu, Lanjutkan!
    kalau ada kendala cetak buku silahkan baca https://sasmenulis.blogspot.com/2020/07/kini-buku-anda-siap-terbit.html

    ReplyDelete
  4. Lengkap Bu, meski yang senin sy ga hadir jd tau isi materinya, trims (elly)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika Mbah Kena COVID -19

Menulis Buku Populer Semudah Menulis Chatting

Membangun Indonesia melalui PJJ yang menyenangkan