TIPS TOJTRP Jadi MAN JADA WAJADA
TIPS TOJTRP
Jadi MAN JADA WAJADA
Resume ke-8 Kuliah Menulis On-line Pertemuan ke- 22
Gelombang ke-14
Hari/Tgl : Senin, 20
Juli 2020
Pukul : 19.00
s.d 21.00 WIB
Pemateri : Akbar Zainudin, MM, MJW
TTL : Banyumas, 7 Februari 1973
Lulusan : S2
UIN Jakarta
Jabatan/Pekerjaan :
Trainer, Penuis
Materi : Langkah-Langkah
Menulis Buku
Contack Person : 085697035117
Mengawali pekan malam ini kuliah menulis bersama Om Jay dengan pemateri Bapak Akbar pengarang buku best seller fenomenal Man Jadda Wajada. Beliau mulai menulis
sejak SMP dengan menulis di majalah dinding. Setelah dibuka Om Jay dengan
moderator Bu Kanjeng Sri Sugiastuti. Selain menulis beliau juga sibuk mengajar dan
sebagai trainer di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah,
dan juga swasta.
Dari ketiga belas buku yang sudah dituis, dua diantaranya
menjadi best seller yaltu buku pertamanya Man Jadda Wajada dan Ketika Sukses Berawal dari Pesantren. Buku
Man Jadda Wajada menjadi salah satu
titik penting perubahan untuk bergerak lebih jauh mengembangkan menjadi buku
dan materi pelatihan. Dari Man Jadda Wajada itulah beiau bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia.
Satu provinsi yang belum adalah Papua. Mudah-mudahan setelah pandemi ini
selesai, bisa bersilaturahim.. Bagaimana tips membuat buku best seler? Beliau membagikan ilmu/tipsnya berikut ini.
LANGKAH-LANGAH MENULIS BUKU
Baiklah Bapak Ibu
sekalian, hari ini saya akan share bagaimana langkah-langkah dalam menulis
buku. Ada Enam langkah yang sudah saya ringkas materinya menjadi singkatan
TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.
T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku
harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.
Tema akan menjadi
rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja.Misalnya
kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Kalau Pak Anwar, kebanyakan adalah buku-buku motivasi (motivasi
belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi
berwirausaha, dan motivasi hidup). Kalau buku Asma Nadia, Novel. Ahmad Fuadi,
Novel te”ntang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya.
Bolehkah satu
orang menulis berbagai tema buku? Menurut saya, karena ini terkait dengan
“branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita
dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang
bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?
O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya outline:
1. Agar tulisan
kita terarah.
2. Bisa buat
jadwal dan target.
3. Menghindari
"ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada
daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang
sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada
outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng”
dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.
Bukunya akan
selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah
ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.
HOW: Bagaimana
Cara Mengembangkan
Daftar Isi (outline)
UNTUK BUKU NON
FIKSI
1 Motivasi apa
yang membuat orang tergerak untuk berubah.
2 Apa tujuan
hidup seseorang?
3. Mengapa orang
harus berubah?
4. Darimana
perubahan itu bisa dimulai?: BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?
Pertama: WHO?
Siapa saja tokoh-tokohnya.
Tentukan
tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.
Misalnya, ayah,
ibu, teman, guru, dan sebagainya.
Kedua: Karakter.
Gambarkan profil
setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.
Ketiga: Plot atau
Alur Cerita.
Gambarkan alur
cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun
cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya.
Terus ending
cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Membuat outline
ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu.
Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.
Apakah wajib?
Tidak harus. Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke mana
tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang
paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.
CONTOH OUTLINE
Saya ingin
memberi contoh buku saya: "Man Jadda Wajada".
Buku ini adalah
buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup.
Saya kembali ke
konsep dasar 5W dan 1H.
Biasanya saya
mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa
digambarkan sebagai berikut:
Mengapa
motivasi itu penting dalam hidup.
Setelah WHY, hal
kedua yang terpikir adalah WHAT.
Hal-hal yang
terpikir dalam kategori WHAT adalah:
1. Apa itu
sukses?
2.
Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3. Potensi diri,
kelebihan dan kekurangan.
4. Memahami bahwa
sukses itu bisa kita dapatkan.
Setelah WHY, hal
ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi,
langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.
Penjabarannya:
1. Bagaimana
bermimpi besar.
2. Bagaimana
membuat rencana (action plan).
3. Bagaimana
berani memulai.
4. Menjadi
kreatif.
5. Membangun
momentum berubah.
6. Kapan harus
memulai?
dasar outline
buku "Man Jadda Wajada" Dari outline dibuatah daftar isi.
MASIH TENTANG
OUTLINE
Contoh daftar Isi
pada "Ketika
Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri,
umur SMP dan SMA.
Karena itu, buku
ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur
tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi. Beliau mulai dengan cara yang sama; menguraikan WHAT,
WHY, dan HOW.
1. Apa itu
sukses.
2. Apakah bisa
anak pesantren itu sukses?
3. Kisah-kisah
sukses alumni pesantren.
4. Sukses itu apa
menurut pesantren?
5. Bagaimana
caranya agar kita sukses?
6. Apa yang harus
kita lakukan mulai dari sekarang?
Dari poin-poin
itu saya jabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap.
Daftar isi ini lalu saya tuliskan satu per satu, maka jadilah buku "…
CONTOH OUTLINE
BUKU UKTUB
Satu lagi, buku
saya yang saya khususkan untuk panduan menulis buku, judulnya "UKTUB:
Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".
Buku ini
merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus
motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.
Rahasia Akbar
Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua
pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan
dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan
isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!
"Judul buku
ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan
Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, saya di Gontor ini,
untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan
buku yang bagus dan laris"
—Ahmad Fuadi,
Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara
"Para
penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya.
Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"Ahmad Gaus,
Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University"Andai dari dulu buku ini
sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub!
Menulislah sekarang juga!"
Ollie, CMO &
Co-Founder Nulis Buku.com"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk
mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".
M. Abdul Ghoffar,
Pemilik Penerbit Al-Mahira
"Melalui
bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan
yang mudah dan menyenangkan"
Nashrulloh ZM
Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor
Saya bagi buku
UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:
1. Sikap Mental
2. Motif Menulis
3. Mencari Ide
4. Apa yang
Ditulis
5. Bagaimana
Menulis
6. Mengenal
Pembaca
7. Mengenal
Penerbit.
Dari poin-poin
inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.
Karena itulah,
buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu
langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.
Saya sarankan,
highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada
dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya.
J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi
sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat
jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah
jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal,
maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan
kita.
CARA MEMBUAT
JADWAL.
1. Buatlah tabel
dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama
Menulis-Tanggal-Keterangan
2. Isi Nomer
3. Isi Judul
Artikel
4. Perkirakan
Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
5. Buat sesuai
dengan tanggal yang ada saat ini.
6. Isi Keterangan
dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada
jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri
sendiri.
Karena kita tahu
di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal,
kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.
JUDUL BUKU :
"DAHSYATNYA BERFIKIR POSITIF"
|
|||||||
NO.
|
PEKERJAAN/PENULISAN
|
WAKTU
|
TANGGAL
|
TANGGAL
|
|||
MULAI
|
SELESAI
|
||||||
1
|
Membuat Tema/Judul
|
1 Minggu
|
6 Juli
|
12 Juli
|
|||
2
|
Membuat Artikel sesuai Outline
|
|
|
|
|||
|
a. Konsep berfikir positif
|
1 Minggu
|
13 Juli
|
19 Juli
|
|||
|
b. Berfikir positif kepada Allah
|
1 Minggu
|
20 Juli
|
26 Juli
|
|||
|
c. Berfikir positif kepada
sesama
|
1 Minggu
|
27 Juli
|
2 Agustus
|
|||
|
d. Contoh prilaku berfikir
Positf
|
1 Minggu
|
3 Agustus
|
9 Agustus
|
|||
|
e. Berfikir Positif untuk
kesehatan jiwa
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
f. Berfikir positif untuk
kesehatan fisik
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
g. Berfikir positif dan Doa
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
h. Berfikir positif dan Sabar
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
i. Latihan untuk berfikir positif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
j. Hikmah positif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
k.Qoutes berfikir positif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
l. konsep Berfikir negatif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
m. Hukum berfikir negatif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
n. Berfikir negatif dan
kesehatan jiwa
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
o. berfikir negatif dan
kesehatan fisik
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
p. larangan untuk berfikir
negatif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
q. qoutes berfikir negatif
|
1 Minggu
|
|
|
|||
3
|
Revisi Tahap Awal
|
1 Minggu
|
|
|
|||
4
|
Revisi Tahap Kedua
|
2 Minggu
|
|
|
|||
5
|
Revisi Akhir
|
2 Minggu
|
|
|
|||
6
|
Membuat Sinopsis
|
1 Minggu
|
|
|
|||
7
|
Menyerahkan kepada Penerbit
|
1 Minggu
|
|
|
|||
|
|||||||
T. Tuliskan.
Outline sudah
ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya.
Di sini, disiplin
diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau
tidak.
ulis dan
selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna. [
R, REVISI.
Revisilah tulisan
kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai
sempurna.
Kalau
kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua
draft buku.
Tahap kedua, baru
revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan
informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan.
Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul
artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
P Kirim ke Penerbit.
Apa yang menadi
pertimbangan penerbit?
Paling utama
adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
Apakah pembaca
butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku kita
menjawab kebutuhan apa?Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka
peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti
memahami
1.
Siapa yang akan beli, dan siapa yang
kira-kira akan baca.
2. Apa yang bisa membedakan buku kita dari buku
sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu
menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga
pertimbangan penerbit.
3.
Apa yang akan Anda lakukan untuk
membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos,
Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya. Apakah
perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan
kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti dalah 10% dari buku yang
terjual.
Bagaimana
cara mengirim naskah?
-
Naskah harus sudah jadi.
-Diprint,
dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?Kabar diterima atau tidak sekitar
3 bulan
Dilanjut dengan
sesi tanya jawab :
1. Ai S Dewi SMPN
1 Cibogo-Subang.Apakah buku Man Jada Wa Jada ada pengalaman pribadi atau
pengamatan? Berapa persen pengalaman hidup menginspirasi sebuah buku.
Buku saya adalah
buku motivasi. Sajian buku motivasi itu biasanya ada pemikiran atau teorinya,
terus ada cerita inspirasinya, dan ada kesimpulan atau kaitannya. Nah, cerita
inspirasi itu banyak dari pengalaman pribadi dan juga dari pengalaman
teman-teman. Kalau ditanya berapa banyak, saya kira cukup banyak. Mungkin
sekitar 30-60 persen pengalaman pribadi itu menginspirasi tulisan kita. Apalagi
kalau novel yang diangkat dari kisah nyata. Bisa jadi hingga 80% kisahnya
berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman akan selalu memberi inspirasi dan
pelajaran hidup yang luar biasa jika dituliskan.
2. Bahrudin dari
Rembang, a. Apakah jadwal penulisan itu harus ada target atau lepas?
b. Jika sudah
dijadwal dan ada target, ternyata endingnya melebihi target, bagaimana
menyikapinya?
a. Jadwal itu
tergantung Bapak, apakah bukunya mau cepat selesai atau tidak. Kalau mau cepat
selesai, jadwal harus ketat. Sesuaikan dengan kegiatan kita. Jangan terlalu
memaksakan.
Misalnya; kalau 1
buku ada 30 artikel, kira-kira setiap artikel bisa berapa hari selesai. Yang
moderat biasanya sekitar 7-10 hari untuk satu artikel. Jangan terlalu mepet
waktunya, satu artikel dijadwalkan 1-3 hari. Nanti kita tidak menikmati tulisan
kita. Kecuali kita memang mau "ngebut". Saya pernah juga
"ngebut" karena mau mengejar deadline pribadi. Jadi, jadwal
tergantung Bapak Ibu. Apakah bukunya mau diselesaikan cepat atau terserah saja.
b. Kalau melebihi
target, ya tidak masalah. Kan target itu kita yang bikin. Yang penting adalah
mem…
3. Sriatun
Purbalingga Jateng Menentukan tema kadang masih terlalu luas cakupannya, kadang
kita tidak bisa fokus pada satu permasalahan, bagaimana kita bisa memusatkan
pikiran kita pada satu tema saja?Mengapa kita ragu memilih tema?
a. Takut tema ini
sudah ada yang menulis.
b Takut nanti di
tengah jalan menemui "jalan buntu".
c Takut tidak ada
referensinya.
d Takut tidak
menarik.
Bapak ibu
sekalian. Pilihlah tema:
a Yang kita
kuasai,
b. Yang kita
senangi.
Kalaupun tidak
kita kuasai sekarang, kalau kita senangi kita akan mau bekerja keras mencari
bahan-bahan yang bisa buat kita tulis. Apakah ke perpustakaan, mencari di
internet, bertanya dengan para ahli, dan sebagainya. Tentukan saja temanya,
buat kerangkanya, dan mulailah menulis. Ketakutan-ketakutan itu seringkali
hanya ada pada pikiran kita. Kalau sudah kita mulai menulis, InsyaAllah
ketakutan-ketakutan itu akan hi…
5. Hani-Bali. Sebagai
penulis pemula gimana caranya menjaga konsistensi supaya tidak kehabisan ide? Agar konsisten
dan tidak kehabisan ide.
1. Banyak baca
buku.
2. Latihan
menulis setiap hari. Jadwalkan setiap hari menulis 15 menit saja. Disiplin.
Nanti akan terlatih untuk bisa menuliskan berbagai ide secara baik.
3. Ikut seminar
dan pelatihan.
4. Upload tulisan
di blog dan medsos.
5. Punya mentor
menulis.
Kalau sudah 21
hari berturut-turut bisa praktik, nanti akan terasa hasilnya.
6.Aning S dari
Pati ...gel 12. Apakah ada manfaatnya bagi penulis pemula di usia yang sudah
senja... untuk apa saja manfaat menulis bagi manula? Saya harus cerita, ada
beberapa peserta mentoring saya dalam membuat buku, sebagian ada yang di atas
50 tahun. Dan apa yang terjadi, ternyata mereka jauh lebih bersemangat, dan
setiap minggu setor tulisan lebih disiplin dibandingkan dengan yang muda-muda. Mengapa
mesti menulis?
a. Tidak ada
kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak kita
selain membaca dan menulis.
b. Menulis adalah
tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah sekali
hidup ini.
c. Menulis buku
itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita,
"unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya.
d. Menulis adalah
tentang berbagi kebaikan. Jika kebaikan itu bisa dibagi, terus menerus dibaca
orang, kebaikan itu akan terus menjadi pahala, bahkan kalau nanti kita sudah
tiada.
e. Menulis itu
membuat kita lebih sehat. Kita setiap hari bangun dengan semangat baru, ada
target baru yang harus kita selesaikan. Apalagi yang menyenangkan hidup kita
selain bersemangat setiap hari?
Apakah tidak
terlambat? Hehehe... Ibu akan terlambat kalau tidak memulai. Kalau sekarang
memulai, ibu tidak pernah terlambat. Percayalah, Bapak Ibu pasti bisa. Asal
mau. Asal tekun.
7. AAM
NURHASANAH, LEBAK BANTEN
Assalamulalaikum
Pak Akbar. Sangat termotivasi sekali dengan 6langkah menulis TOJTRP. Pertanyaan
saya, Bagaimana cara merangkum tulisan resume menjadi buku yang menarik? karena
resume saya sudah 20 lebih tapi masih ragu untuk memulainya. Ibu mohon dilihat
lagi urutannya. Tentukan temanya, setelah itu dibuat outlinenya. Kalau sudah
dibuat outline, baru dilihat hasil resumenya, apakah ada yang masuk ke dalam
outline buku atau tidak. Kalau ada yang masuk, tinggal dimasukkan ke dalam
outline dengan berbagai penyesuaian.
Kalau tidak
masuk, jangan dipaksakan. Nanti buat buku yang lain. Ini berlaku juga bagi kita
yang sudah punya banyak artikel. Mulainya bukan dari artikel-artikel itu,
tetapi dari outline yang kita buat.
Kalau sudah ada
outline, baru kita lihat apakah artikel-artikel itu ada yang bisa dimasukkan ke
dalam outline. Kalau ada, kita revisi dan sesuaikan. Kalau tidak ada, kita
jadikan cadangan untuk buku yang lain. Untuk resume, silakan diteruskan.
Untuk mulai
menulis buku, mulailah dari menentukan tema dan membuat outline. Hayu, segera
dituliskan.
8 Siti Nurbaya
AZ, SMAN Karimun, Kepri .Kemunngkinan apa yang membuat tulisan kita melenceng
dari outline yang kita buat wsllm.Kalau outline sudah kita buat, apakah boleh
berubah? Boleh. Sepanjang tidak melenceng dari tema.
Biasanya dalam
proses penulisan, memang ada penambahan atau pengurangan dari outline yang
sudah ada. Tidak masalah, outline tidak kaku, fleksibel. Bisa ditambah atau
dikurangi.
Yang paling
penting adalah tidak melenceng dari tema.
Biasanya ada
penambahan karena pada saat menulis kita punya ide-ide baru yang belum terpikir
sebelumnya.
9.Sri dari gel.12
Apakah selama menjadi penulis pemula pernah naskah Bapak ditolak penerbit ?
Apakah dalam membuat tulisan itu wajar mengutip buku orang terus kita tulis di
daftar pustakanya seperti buat skripsi
gitu ? Terima kasih atas penjelasannya. Apakah pernah naskah buku saya ditolak?
Pernah.Tidak apa-apa
kalau naskahnya ditolak. Jangan sakit hati. Biasa saja. Jadikan evaluasi.
Revisi, evaluasi,
lalu kirim lagi. Bisa ke penerbit awal atau ke penerbit lain.
Tugas kita itu
menulis. Kalau naskah sudah jadi dan dikirim ke penerbit, biarkan saja naskah
itu. Kita menulis lagi naskah buku berikutnya.
Kalau nanti
jawaban dari penerbit adalah diterima, alhamdulillah. Kalau ditolak, kita
perbaiki, dan kirim lagi. Dan, kita juga punya naskah buku yang lain. Begitu
seterusnya sehingga menulis itu akan terus menjadi kegiatan kita. Untuk masalah
kutipan, tidak masalah mengutip dari orang lain. Pengutipannya boleh seperti
yang ada di skripsi.
Namun demikian, kutipan
dari orang lain itu jangan banyak-banyak. Kira-kira 10% saja, paling kan hanya
kutipan definisi. Selebihnya hasil pemikiran sendiri.
Kalau kutipan
kita di atas 50%, lalu mana hasil pendapat kita?
10 Hani Bali. Bagaimanakah cara menemukan genre
tulisan kita? Apakah cukup mengembangkan satu topik tulisan atau boleh nulis
apa saja ?gimana sebaiknya?Ibu bisa menulis berbagai genre untuk pertama kali.
Nanti setelah beberapa tulisan, akan ada pilihan dan ketertarikan kita, tulisan
dengan genre apa yang paling nyaman untuk kita tulis. Menulis itu tentang
kenyamanan dan kenikmatan. Menulis itu mesti kita nikmati agar bisa
membahagiakan. Kalau sudah ketemu di mana kita nyaman menulisnya, di situlah
kita terus mengolah bidang yang kita senangi sehingga akan kita kuasai.
Ada beberapa
orang yang memang menulis apa saja. Tetapi bagi saya, penting untuk menentukan
"branding" diri kita di tema apa. Karena hal itu juga menentukan
kompetensi kita.
Kompetensi
seseorang akan diakui sesuai keahlian dan bidang yang digeluti. Semakin
mendalam seseorang menekuni satu bidang tertentu, akan semakin kompeten.
Begitu juga
dengan tema kita dalam menulis. Pertama kali, boleh di tema dan genre apa saja.
Setelah itu tentukan. Kan lucu juga kalau JK Rowling menulis buku motivasi. [
11. Oktavianus ,
Siswa Kelas 10 SMAN 1 Sampit
Mohon ijin bu,
sebelum nya saya disini bukan sebagai orang yang suka menulis tapi dilingkungan
saya justru banyak teman saya yang senang sekali dalam dunia menulis saya
sedikit demi sedikit mengamati, secara objektif saya melihat bahwa beberapa
teman saya menulis dengan menjadikan lingkungannya(kehidupan sekolahnya)
sebagai objek dari ceritanya.. pertanyaan saya apa kah ada batasan ide tertentu
seorang penulis untuk menuangkannya ke dalam buku?
Menulislah
sebebasmu. Jangan dibatasi. Apa saja.
Apalagi anak muda
sekarang. Menulis dengan kreativitas sendiri yang berbeda dengan para
pendahulu.
Tidak perlu
dibatasi apa-apa. Menulislah sesukamu dengan penuh kegembiraan.
Yang tidak boleh:
1. Menghina orang
lain.
2. SARA
3. Melanggar
Aturan dan Undang-Undang.
12. HAMDANI –
KEPRI. Terima kasih, Pak Akbar, karena telah sudi berbagi. Semua yang Bapak
sampaikan tentang prinsip dan kiat menjadi seorang penulis sukses memang jarang
saya bisa melaksanakannya. Sebaliknya, banyak kelemahan yang Bapak sampaikan,
justru sering saya lakukan Tulisan saya terbengkalai separoh
jadi. Saya punya naskah novel, cerpen, puisi, bahkan sebuah naskah yang
berkisah kehidupan nyata seorang yatim yang akan saya kemas dalam kisah
inspiratif, juga tak kunjung saya selesaikan. Saya sering kehilangan mood untuk
menulis? Apa Bapak pernah mengalaminya dan bagaimana mengatasinya? Bapak tidak
sendiri. Banyak orang melakukan hal yang sama.
Yang penting
sekarang Bapak mulai bisa mengatur ulang, membuat langkah baru, strategi baru,
semangat baru, dan komitmen baru.
Mood itu Bapak
Ibu yang atur kok. Bapak bisa buat jadwal menulis setiap hari, 15 menit saja.
Bisa pagi, siang, sore atau malam. Lakukan dengan penuh disiplin.
Kalau kebiasaan
baru ini sudah ada, saya yakin akan membantu kita untuk hidup lebih teratur.
Kalau sudah teratur, tulisan itu pasti akan jadi. Sedikit demi sedikit,
lama-lama akan menjadi banyak.
Mudah-mudahan
kita bisa membangun komitmen baru setelah ini. Komitmen itulah yang akan
mengelola mood tetap positif.
13. Dwi Mulyanti dari SMKN 1 Kademangan Kab.
Blitar Jawa TimurSaya tertarik dengan menulis opini di sebuah surat kabarNah,yg
saya tanyakanTrik menulis opini dalam surat kbr itu seperti apa ya pak?supaya
argumen atau opini kita tepat sasaran dan diterima.Untuk menulis di surat
kabar, faktor utama adalah kekinian. Opini mesti menyangkut hal-hal yang sedang
menjadi bahan pembicaraan.
Selain itu,
pemikiran dan tanggapan kita sebagai penulis juga harus menonjol.
Kan kalau opini
itu kita memunculkan masalah. Kita analisis, dan kita berikan solusi atas
permasalahan tersebut.
Mesti ada
pemikiran yang jelas dari kita apa untuk menjawab permasalahan yang ada. Kalau
tidak ada usulan kita dalam menanggapi masalah tersebut, bukan opini jadinya. Di YouTube saya
ada 2 video wawancara saya tentang bagaimana menulis di koran. Silakan dilihat
di sana.
14. Ni Ketut
Suastiwi Guru TK Negeri Desa'Tusan Kecamatan Banjarangkan Klungkung Bali.
Terkait dengan
petunjuk BAPAK di awal bahwasanya Menulis sebaiknya hanya 1 TEMA Terkait dgn BRANDING. Kebetulan saya suka
menulis Lagu anak 2 khusus nya dan ada juga Lagu Penyuluhan ttg Program KB Keluarga Berencana.Tapi saya fokus ke Lagu PAUD.
Untuk mencoba
BRANDING.. berarti..saya harus lebih banyak menulis ttg .5 W ..LAGU PAUD??
Mohon
Channel sama dgn
yang di awal muncul ya Pak?Bagus sekali pertanyaannya.
Ibu berarti
menulisnya tentang anak-anak. Lagu-lagu, pendidikan anak, parenting, pokoknya
tentang anak-anak. Tema tentang anak kan luas sekali. Jadi, branding ibu adalah
pakar pendidikan anak.
Sudah, ibu boleh
fokus saja di sana. Biar orang-orang juga mengenal ibu sebagai pemerhati dan
pelaku pendidikan anak. : Iya, di channel akbarzainudin, di playlist motivasi
menulis.
15., Sunaryo, dri
Berau, Gelb.11. Mhn ijin bertanya : Kiat2
(motivasi) apa saja yg bs menumbuhkan semangat kita utk ttap menulis,
mengingat umur kita yg sdh tdk muda lg.
Agar terus punya
motivasi kuat:
1. Bergabung
dengan teman-teman penulis.
2. Ikut seminar
dan pelatihan.
3. Baca buku-buku
tentang menulis.
4. Upload hasil
tulisan di Medsos dan Blog.
5. Kalau ada
lomba, ikuti.
6. Punya target
menerbitkan buku.
7. Buat Jadwal
menulis setiap hari.
8. Punya mentor
menulis.
Bapak Ibu silakan
mau mulai dari yang mana. InsyaAllah semangat akan terus terjaga.
Sahabat saya
bu Tiwi guru hebat penggerak PKK juga dan.penulis puisi
16. Ika Elis
LumajangBgaimana kiat dan trik bagi kita sebagai penulis pemula supaya tulisan
yang tulis nanti bisa menjadi menarik dan enak dibaca bagi orang yang membaca ?
Pertama, berhenti
terus mengucapkan bahwa kita adalah penulis pemula. Kan sebenarnya tidak pemula
juga. Kita sudah melewati banyak tugas menulis saat kuliah, saat mengajar.
Kedua, yakin
bahwa kita bisa. Keyakinan ini memegang peranan sangat penting saat kita
menulis.
Ketiga, hilangkan
semua ketakutan dan kekhawatiran. Takut buku ditolak, takut buku tidak dibaca
orang, takut dicemooh, takut ditertawakan, dan sebagainya.
Hilangkan semua
ketakutan dan kekhawatiran. Mulai saja.
Keempat, sebagai
sebuah keterampilan, tulisan kita akan semakin berkualitas jika kita disiplin
berlatih. Disiplin itu ibunya kualitas.
Kalau ingin menjadi
penulis, tetapi tidak mau berdisiplin, keinginan itu tidak akan pernah
terwujud.
Menulis itu lebih
banyak mengenai SIKAP MENTAL dibandingkan dengan KETERAMPILAN. Bukan pinternya,
tetapi mau atau tidak.
Menulis itu lebih
banyak tentang KEMAUAN, TEKAD, DISIPLIN, PANTANG MENYERAH, dan TERUS BELAJAR.
Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah bisa menjadi penulis.
17. Suprapti -
SMP N 1 Ciater Subang- gel 14) Bagaimana
Bp memanagement waktu utk menulis agar bisa memenuhi schedule , mengingat
kesibukan Bp sbg trainer juga. Terimakasih Pertanyaan bagus.Kapan saya
menulis? Biasanya saya menulis sekitar 1-2 jam setiap hari. Sebelum subuh dan
sesudah subuh. Sekitar jam 06.00 pagi saya sudah selesai menulis dan siap
menjalankan aktivitas di kantor. Jadi, menulis itu tidak mengganggu aktivitas
kantor. Kuncinya, SETIAP HARI. Kalau tidak setiap hari, tidak bisa.
Bapak ibu bisa
mulai dengan 15 menit SETIAP HARI. Bisa sebelum atau setelah subuh, atau
sebelum tidur. Mungkin bisa dikurangi yang masih suka nonton DRAKOR atau
menghabiskan waktu berjam-jam memelototi WA dan Tiktok. Kurangi saja 15 menit,
hidup kita akan menjadi lebih produktif.
He he bener juga
tersindir nih…selama ini waktu banyak tersita untuk melototi WA…Oh ya kuliah
malam ada penawaran khusus bagi peserta.Buku UKTUB: Panduan Lengkap Menulis
Buku dalam 180 Hari, diskon 30%, yang pesan malam ini. Pembayaran boleh besok.
Harga Rp 100.000,
diskon 30%, jadi hanya Rp 70.000 plus ongkos kirim. Plus tanda tangan asli dan
nama Anda. Menarik bukan. Hayuu kuyy serbuu…Yang beli buku, ada juga kejutan
berikutnya, yang pastinya sayang untuk Anda lewatkan. Tentu tentang menulis dan
menerbitkan buku. Anda tentu ingin tulisan Anda diterbitkan bukan? Selain itu, akan
diberikan gratis eBook "386 Tanya Jawab tentang Menulis".
Caranya silakan
dilihat di video di bawah ini.https://youtu.be/kF-Qhfq2MO8,
Sebagai closing
statement,
Menulis itu
tentang latihan. Bukan bagaimana Anda tahu bagaimana menulis
sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda berlatih sebanyak-banyaknya.
Semakin banyak
berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Itu saja kuncinya.
Mulai dengan
tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk
bermanfaat bagi orang banyak.
Ikuti dengan
membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari.
InsyaAllah hidup
dan nasib kita akan berubah.
Bismillah. Malam
ini jadikan momentum kita naik kelas dan melesat lebih tinggi.
Peserta antusias sampai 17 pertanyaan dan waktu
meebuhi jadual jadi 150 menit, namun Pak Akbar sabar menjawabnya dengan rinci, runtut, jelas
dan gambllang. Semoga bermanfaat.
Semangat,
Salam Literasi…
Suprapti - SMP N
Ciater :
Buku yang pernah
ditulis:
Anakku Harapanku
Asa dari Bumi Papua
Fb Prapti Prayitno
Ig prapti9370
https://praptiprayitno.blogspot.com
Ibuuu.. Lengkap pisaaaann..... Kereeenn....
ReplyDeleteNuhun Bu Wiin, kunjungannya🙏
ReplyDeletelengkap dan manthap
ReplyDeleteNuhun bu Ketu motovasinya🙏
DeleteKeren Bu*rapti resumenya
ReplyDeleteNuhun Bu Dewi🙏
Deletelengkap resumenya, joss!
ReplyDeleteJangan lupa mampir ya!
Nuhun Bu Eni, Insya Allah
DeleteMantuuul
ReplyDeleteNuhun Bu Nia 🙏
DeleteLengkap dan salut kepada Mas Akbar yang rela membagikan ilmunya. Terima kasih kepada penulis yang rela merekam dan membagi dokumentasinya untuk kami semua. Man Jadda Wajada, semoga saya tidak salah menuliskannya.
ReplyDeleteBetul 100 buat P Antok yg apik dlm menuliskan setiap kata...Maturnuwun sdh singgah dan tinggalkan jejak🙏
DeleteSeperti biasa Lengkap Padat Merayap
ReplyDelete...
Resume keren
Nuhun P.Indra, ini masih belajar, walau udh Emak menjelang nenek🙂
Deletesiip bu, lanjut
ReplyDeleteMuaaantul Bu, khair
ReplyDelete